Filosofi 'Keras' Xabi Alonso di Real Madrid: Semua Harus Lari, Termasuk Kiper!

Xabi Alonso, saat memimpin rapat dengan staf kepelatihannya --Twitter Madrid Zone @theMadridZone
HARIAN DISWAY - Xabi Alonso resmi mengambil alih Real Madrid dengan membawa filosofi permainan penuh intensitas dan disiplin tinggi. Tak ada lagi tempat bagi pemain yang malas berlari—Alonso menegaskan bahwa hanya mereka yang bekerja keras dan berjuang di setiap menit pertandingan yang layak mengenakan seragam Los Blancos.
Menurut laporan media Spanyol Cadena SER, Alonso mengirim pesan tegas kepada seluruh pemainnya: Siapa pun yang tidak berlari dan tidak berusaha, tidak akan bermain.
Pernyataan ini disampaikan oleh jurnalis Javier Herraez, menandakan bahwa Alonso tidak akan memberikan toleransi terhadap pemain yang hanya mengandalkan reputasi tanpa menunjukkan kerja keras.
Alonso mengusung filosofi permainan yang menuntut intensitas tinggi dan kedisiplinan posisi, sebagaimana yang telah diterapkannya dengan sukses di Bayer Leverkusen.
BACA JUGA:Keren! Alexander-Arnold Perkenalkan Diri di Real Madrid Full Bahasa Spanyol!
BACA JUGA:Keren! Alexander-Arnold Perkenalkan Diri di Real Madrid Full Bahasa Spanyol!
Gelandang Leverkusen asal Spanyol, Aleix Garcia, bahkan mengungkap bahwa Alonso meminta para penyerang menjadi barisan pertama dalam upaya bertahan melalui tekanan tinggi sejak lini depan.
Herraez menegaskan bahwa aturan ini berlaku untuk semua pemain tanpa pengecualian.
"Jika seorang pemain malas berlari satu kali, itu kartu kuning. Jika diulangi, itu kartu merah. Tidak ada ruang untuk bermain-main di bawah Xabi Alonso,” katanya.
Bahkan kiper Thibaut Courtois pun tidak luput dari tuntutan ini.
"Anda tidak hanya berdiri menunggu bola datang. Anda harus ikut berlari dan berjuang untuk setiap bola," tegas Alonso.
Pendekatan ini mencerminkan perubahan besar dari era Carlo Ancelotti yang lebih menekankan kontrol permainan.
Alonso kini menghadirkan gaya bermain agresif, kolektif, dan dinamis, di mana semua pemain berperan dalam fase bertahan maupun menyerang.
BACA JUGA:Cara Xabi Alonso Bangun Ulang Real Madrid: Pertahankan Tiga Kunci Ancelotti, dan Bawa Staf Andalan
BACA JUGA:9 Hal tentang Piala Dunia Antarklub 2025, Real Madrid Tetap Favorit Juara
VO₂max sebagai indikator kebugaran menjadi aspek penting dalam skema Alonso.
Standar VO₂max untuk pemain sepak bola profesional di Eropa umumnya berkisar:
-
Pemain profesional rata-rata: 55–65 ml/kg/menit
-
Gelandang (tertinggi): 60–70 ml/kg/menit
-
Bek dan penyerang: 55–65 ml/kg/menit
-
Kiper (terendah): 45–55 ml/kg/menit
-
Pemain elite level top Eropa: 65–75 ml/kg/menit
Beberapa contoh pemain Top Elite Eropa, dengan VO2Max tertinggi:
-
Cristiano Ronaldo (masa puncak): ±76 ml/kg/menit
-
Dani Alves (saat di Barcelona): ±75 ml/kg/menit
-
N’Golo Kanté: diperkirakan di atas 70 ml/kg/menit
BACA JUGA:Nomor Punggung Trent Alexander-Arnold di Real Madrid Terungkap, Pakai Bekas Marcelo
BACA JUGA:Xabi Alonso Tegas: David Alaba Tak Masuk Rencana Real Madrid Musim Depan
Dengan tuntutan permainan agresif dan pressing tinggi, Real Madrid harus siap menghadapi risiko cedera otot dan kelelahan. Untuk itu, rotasi posisi, koneksi antar pemain, dan komunikasi taktis menjadi elemen krusial.
Trio Vinicius Jr, Rodrygo, dan Kylian Mbappe akan jadi senjata utama.
-
Vinicius Jr: kecepatan dan eksplosivitas dari sisi kiri
-
Rodrygo: kombinasi cepat di ruang sempit
-
Mbappe: ahli memanfaatkan ruang kosong, kecepatan level elite dunia
Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 akan menjadi panggung awal bagi Xabi Alonso dalam menunjukkan wajah baru Real Madrid: cepat, disiplin, dan agresif. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: