Said Abdullah: Pagu Indikatif 6 Menko Hampir Rp1 Triliun, Tantangan Utama adalah Ketidakpastian

Said Abdullah: Pagu Indikatif 6 Menko Hampir Rp1 Triliun, Tantangan Utama adalah Ketidakpastian

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah.-disway.id/Anisha Aprilia -

HARIAN DISWAY — Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, memimpin rapat dengar pendapat dengan enam Menteri Koordinator (Menko), Senin, 8 Juli 2025. Rapat ini membahas pagu indikatif dari masing-masing kemenko yang totalnya hampir menyentuh angka Rp1 triliun.

“Pagi ini, Badan Anggaran DPR RI menggelar rapat bersama enam Menko dan 7 Menko. Total pagu indikatif yang dibahas hampir Rp1 triliun,” kata Said membuka rapat.

Ia menekankan, angka tersebut baru mencakup anggaran dukungan manajemen. Belum termasuk anggaran untuk kebijakan dan program strategis. “Tentu melihat tantangan ke depan dan pentingnya peran para menko untuk memaksimalkan fiskal yang terbatas,” ujarnya.

Satu Menko berhalangan hadir karena harus mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Brasil. Meski begitu, pembahasan berjalan lancar.

BACA JUGA:Siapa yang Jadi Ketua DPC PDIP Surabaya, Tiga Nama Muncul

BACA JUGA:Kader PDIP Jadi Pelopor Koperasi, Said Abdullah: Ini Jalan Gotong Royong Ekonomi

Said menyoroti tantangan utama yang dihadapi dalam penyusunan RAPBN 2025, yaitu ketidakpastian. “Tantangan kita itu satu: ketidakpastian,” tegasnya.

Ia merinci beberapa sumber ketidakpastian tersebut. Pertama, pendapatan negara menurun karena pembatalan kenaikan PPN 12 persen. Kedua, perdagangan global terganggu akibat disrupsi harga komoditas. Ketiga, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) juga anjlok hingga Rp80 triliun.

“Karena faktor-faktor itu, APBN 2025 yang tengah dirancang pun sudah mengalami revisi,” ungkap Said.

BACA JUGA:PDIP Jawa Timur Gelar Ziarah Nasional Ke Makam Bung Karno

Ia mengakui, dengan ruang fiskal yang sempit, pelaksanaan program prioritas seperti nawacita atau asta cita menjadi tidak mudah. “Sehingga memang tidak mudah menjalankan asta cita yang digaungkan pemerintah,” ujarnya menutup rapat. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: