Sinergi Microsoft dan Viome, Rilis Teknologi Medis Berbasis AI, Dorong Kesehatan Molekuler

Kerja sama Microsoft, Viome, dan AI disebut-sebut bakal mampu merevolusi bidang kesehatan molekuler.-freepik-
BACA JUGA:Telkom-Dinkes Imbau Rekam Medis Elektronik di RS, Klinik, dan TPMTK Jatim Segera Diurus
Perusahaan itu didirikan tahun 2016 dengan teknologi yang berasal dari proyek pertahanan biologis di Los Alamos National Laboratory. Hingga kini terus mengembangkan pendekatannya melalui perusahaan sebelumnya, BlueDot.
Pertumbuhan Pesat dan Dukungan Investor
Viome telah mengumpulkan pendanaan sebesar 225 juta USD (sekitar Rp 3,6 triliun) dari berbagai investor. Seperti Khosla Ventures, Bold Capital, West River Group, Marc Benioff, Ezaki Glico, dan Naveen Jain sendiri.
Perusahaan yang berbasis di Bellevue, Washington, itu kini mempekerjakan hampir 100 orang dan mencatatkan pertumbuhan pendapatan tahunan hampir 100 persen, meski Jain tidak menyebutkan angka spesifik.
BACA JUGA:Prabowo Bersama Putin Akan Utamakan Kerjasama Beasiswa Pendidikan dan Pelatihan Medis di Rusia
Pengalaman pribadi Jain juga menjadi sumber motivasi. Ia terinspirasi mendirikan Viome setelah ayahnya didiagnosis menderita kanker pankreas.
“Saya ingin tahu, mengapa kita hanya menyembuhkan, bukan mencegah? Mengapa kita tidak bisa mendeteksi penyakit seperti kanker, diabetes, dan jantung sejak dini, bahkan sebelum gejalanya muncul?” ungkapnya.
Dengan dukungan Microsoft dan kemajuan AI, Viome kini berada di garis depan revolusi kesehatan molekuler. Bahwa penyakit bisa dicegah dengan memanfaatkan teknologi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: