SR Unesa Dibuka 4 Hari Lagi, Ini yang Masih Dikebut

SR Unesa Dibuka 4 Hari Lagi, Ini yang Masih Dikebut

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ditemani Rektor Unesa Nurhasan dan Warek I Unesa Martadi saat meninjau gedung Sekolah Rakyat Unesa di Kampus Lidah Wetan, Surabaya. -Unesa-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Persiapan Sekolah Rakyat (SR) jenjang SMA di Universitas Negeri SURABAYA (Unesa) sudah mencapai 95 persen. Tidak hanya ruang kelas, namun asrama, dapur, tempat makan, hingga fasilitas pendukung lainnya siap digunakan mulai 14 Juli 2025 mendatang.

Wakil Rekor I Unesa Martadi mengatakan, pembukaan SR di Unesa nyaris sudah klir. ”Tinggal menunggu siswa masuk,” katanya, kepada Harian Disway, Kamis, 10 Juli 2025. Menurutnya, SR di Unesa itu akan menempati lantai tiga Gedung Laboratorium Anti Doping. Lokasinya berada di kampus Unesa Lidah Wetan, Surabaya.

Fasilitas gedung itu, kata Martadi, sudah direnovasi oleh Kementerian PUPR. Pada tahun ajaran baru 2025/2026, SR Unesa akan menampung 100 siswa SMA. Siswa-siswi terpilih itu akan belajar sesuai kurikulum pendidikan nasional. Seperti di sekolah-sekolah negeri pada umumnya. Bedanya, mereka hidup dalam sistem berasrama. Tidak pulang ke rumah. 

Karena itu, selain kelas, SR Unesa juga memanfaatkan bekas asrama mahasiswa eks-Bibit Unggulan Olahraga Nasional Unesa. Setiap hari, siswa-siswi SR Unesa akan tinggal di gedung itu. “InsyaAllah sudah siap. Anak-anak akan tertangani dengan baik. Bahkan mungkin lebih baik daripada di rumah,” imbuh Martadi.

Dosen pengampu Teori Belajar di Unesa itu mengatakan, kurikulum akademis SR tetap mengacu pada kurikulum yang dibuat Kemendikdasmen. Artinya, mata pelajaran seperti PKN, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, Geografi, Sosiologi, Seni Budaya, dan Penjaskes akan diajarkan sesuai standar nasional.

BACA JUGA:Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat di Lamongan Sambil Bagikan Sepatu untuk Calon Siswa

BACA JUGA:Sekolah Rakyat Siap Beroperasi Pekan Depan, Anak Jalanan Masuk Prioritas Utama

Yang membedakan SR dengan sekolah umum adalah kurikulum karakter yang diterapkan di asrama. Tentang pembentukan karakter siswa itu, yang merancang adalah Kementerian Sosial. “Maka, di asrama anak-anak akan dilatih disiplin, tanggung jawab, mandiri. Juga mental keagamaan, kebugaran, hingga rasa cinta tanah air, dipupuk di asrama,” ujarnya.

Ia menegaskan, tujuan utama SR adalah membantu anak-anak dari keluarga Desil 1 dan Desil 2. Yaitu keluarga miskin ekstrem. Menurutnya, siswa-siswi SR rata-rata dari lingkungan yang kurang mendukung. Untuk itu, mental dan karakter siswa perlu dibentuk lewat pendidikan karakter di asrama.

Karenanya, peserta didik di SR tidak ditentukan melalui mekanisme Sistem Penerimaan Siswa Baru (SPMB) SPMB. Proses seleksi dilakukan secara tertutup. Yakni mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dikelola oleh Kemensos.

“Tidak ada pendaftaran bebas. Kami rekrut berdasarkan penelusuran data dari Kemensos. Mereka yang masuk Desil 1 dan 2, punya anak usia SMA, dan berminat sekolah gratis,” papar mantan Ketua Dewan Pendidikan Surabaya itu.

Awalnya, jumlah siswa yang terdata adalah 100 orang. Jumlah itu sempat turun menjadi 80 siswa karena beberapa orang tua menarik diri. Tentu, kata Martadi, pemerintah tidak bisa memaksa jika orang tua tidak berkenan anaknya menempuh pendidikan di SR. “Sekarang sudah kami lengkapi kembali, kuota kembali ke 100 siswa,” ucapnya.

BACA JUGA:Renovasi Sekolah Rakyat Tahap 1 Rampung 8 Juli 2025, Total 100 Lokasi Direnovasi dalam Dua Tahap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: