SR Unesa Dibuka 4 Hari Lagi, Ini yang Masih Dikebut

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ditemani Rektor Unesa Nurhasan dan Warek I Unesa Martadi saat meninjau gedung Sekolah Rakyat Unesa di Kampus Lidah Wetan, Surabaya. -Unesa-
BACA JUGA:Sekolah Rakyat di Mojokerto Siap Dibuka 14 Juli, Tampung 50 Siswa dari Keluarga Prasejahtera
Martadi menyebut, semua siswa tersebut ber-KTP Surabaya dan merupakan lulusan SMP negeri maupun swasta. Meski lokasi SR berada di kampus Unesa, tenaga pengajar, kepala sekolah, dan pendamping asrama bukanlah pegawai Unesa.
Mereka ditugaskan oleh Kementerian Sosial sebagai bagian dari program nasional. Unesa hanya menyediakan sarana dan prasarana. Tim pengajar itu antara lain terdiri dari kepala sekolah, guru mata pelajaran, pendamping asrama, petugas kantin, serta layanan kesehatan.
Para tenaga pengajar itu sudah mulai melakukan koordinasi intensif dengan Unesa minggu ini. ”Total pengajarnya juga sudah siap. Ada sekitar 15 orang,” tandas Martadi.
Salah satu hal penting yang perlu dipahami orang tua adalah aturan kunjungan ke asrama. Untuk menjaga proses pembinaan karakter, orang tua tidak boleh setiap hari datang untuk menengok putra-putrinya. “Harus ada batasan. Kalau tiap hari ditengok, nanti anak tidak akan terbiasa mandiri. Ini beda dengan sekolah umum,” ujar Martadi.
Sebelum masuk, orang tua juga akan diundang untuk orientasi. Di situ, mereka akan diberikan penjelasan tentang jadwal belajar dan istirahat, aturan harian di asrama, hak dan kewajiban siswa, cara komunikasi dengan anak, sampai persyaratan administratif dan kesehatan.
BACA JUGA:Renovasi Sekolah Rakyat Tahap I Rampung Juli 2025
BACA JUGA:Pemantauan Digital Dorong Progres Sekolah Rakyat Capai 61,78 Persen
Untuk perlengkapan sekolah, pemerintah pusat telah menyiapkan seragam sekolah, baju olahraga, tas, sepatu, dan alat tulis sebagai alat perlengkapan belajar siswa. Pendataan ukuran seragam dan sepatu sudah selesai dilakukan pekan lalu.
“Jadi siswa hanya perlu bawa diri dan perlengkapan pribadi saja. Yang lain sudah dipenuhi,” katanya. Terkait proses finalisasi data peserta SR, sudah dilakukan bersama Dinas Sosial Kota Surabaya.
Tujuannya, agar tidak terjadi kesalahan rekrutmen. Juga,semua siswa benar-benar dari keluarga miskin ekstrem. “Hari ini saja kami masih koordinasi dengan Dinsos Surabaya untuk pastikan data final. Ini program besar, harus presisi,” ujarnya.
Martadi menyebut, Kementerian Sekretariat Negara juga sudah datang ke SR Unesa untuk melakukan monitoring. Melihat Gedung Laboratorium Anti Doping yang disiapkan sebagai ruang kelas. Begitu juga staf komunikasi Presiden RI. Mereka akan datang untuk meninjau langsung kesiapan SR di Unesa.
Tanggal 14 Juli 2025 nanti menjadi target awal masuk SR di semua daerah. Namun, Unesa masih menunggu instruksi resmi dari Kementerian Sosial dan Kemendikdasmen. Apakah siswa langsung masuk asrama saat itu juga. “Kalau tanggal 14 itu sama dengan sekolah umum, mungkin agak susah. Tapi kalau bisa, ya kita upayakan tepat waktu,” tutur Martadi.
BACA JUGA:Provinsi Jatim Siapkan 19 Sekolah Rakyat Gratis untuk 1.225 Siswa Kurang Mampu di 2025
BACA JUGA:Percepat Penanganan 63 Sekolah Rakyat Tahap I, Target Rampung Juli 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: