Satoru Iwata, 10 Tahun Setelah Kepergian Sang Presiden yang Mengubah Wajah Nintendo

Satoru Iwata, 10 Tahun Setelah Kepergian Sang Presiden yang Mengubah Wajah Nintendo

Mengenal mendiang Satoru Iwata, Presiden Nintendo yang mengubah wajah pelopor konsol gim genggam di seluruh dunia. --IGN

HARIAN DISWAY - Pada 11 Juli 2025, genap sepuluh tahun sejak dunia kehilangan Satoru Iwata, mantan Presiden Nintendo. Ia wafat di usia 55 tahun akibat kanker saluran empedu.

Sepuluh tahun sudah berlalu. Namun, ingatan tentangnya tetap hidup. Seolah belum pernah benar-benar pergi.

Tak hanya para penggemar, rekan-rekan lamanya pun masih mengenangnya. Termasuk Masahiro Sakurai, kreator Super Smash Bros. yang juga sahabat dekat Iwata.

BACA JUGA:Nintendo Switch 2 Dirilis, Aksesori Naik Harga

"Hari ini bertepatan dengan tanggal rilis Kirby Air Ride untuk GameCube. Di saat yang sama, ini juga hari kepergian Iwata-san pada 2015," tulis Sakurai di akun X miliknya.

"Sudah sepuluh tahun berlalu... Waktu itu kami terpaut sekitar sepuluh tahun usia saat bergabung di perusahaan. Kini, aku hampir menyusul usianya," tambahnya.

Sakurai bukan sekadar rekan kerja Iwata. Mereka pertama kali bertemu di HAL Laboratory, studio game tempat Iwata memulai kariernya sebagai programmer dan kemudian menjadi presiden. Di sanalah Iwata pertama kali mewawancarai Sakurai muda yang penuh ide.

BACA JUGA:Dampak Kebijakan Trump, Peluncuran Nintendo Switch 2 Terancam Molor


Nintendo DS merupakan salah satu konsol terlaris Nintendo. --Amazon

Persahabatan mereka tumbuh dari proyek ke proyek. Iwata adalah sosok yang mendukung penuh ide gila Sakurai. Termasuk proyek eksperimental seperti Super Smash Bros. Bahkan memberi nama "Bros" pada judulnya. Untuk memberi kesan persahabatan, bukan permusuhan.

Kisah hidup Iwata memang layak dikenang. Dari programer jenius yang membantu optimalisasi Pokémon Gold & Silver hingga mampu memasukkan seluruh peta Red & Blue ke dalam satu kartrid. Hingga menjadi presiden Nintendo yang dipilih langsung oleh pendahulunya Hiroshi Yamauchi.

Ia memimpin Nintendo melewati masa keemasan DS dan Wii, serta tetap berdiri tegar di tengah badai saat era Wii U dan 3DS kurang bersinar.

BACA JUGA:Akibat Tarif Impor Trump, Prapesan Nintendo Switch 2 Ditunda di Amerika

Bahkan di masa sulit itu, ia dua kali memotong setengah gajinya. Bukan karena perintah, tapi karena rasa tanggung jawab.

Lebih dari sekadar teknisi atau pemimpin perusahaan, Iwata adalah jembatan antara kreator dan pemain. Lewat rubrik Iwata Asks, ia menanyai langsung para pengembang game. Bukan untuk promosi belaka. Tetapi agar para pemain bisa memahami proses kreatif di balik permainan yang mereka cintai.

Lewat Nintendo Direct, ia menyapa penggemar secara langsung dengan bahasa yang sederhana namun tulus. Ia tidak sekadar menjalankan perusahaan. Ia hidup di dalamnya.

BACA JUGA:Harga dan Spesifikasi Lengkap Nintendo Switch 2

Maka tak heran jika hari ini, forum-forum game dibanjiri kenangan. Seorang pengguna bernama Racoon di ResetEra menulis, "Saya masih ingat saat bangun tidur dan membaca berita wafatnya Iwata. Saya langsung membangunkan kakak saya. Saat itu, saya berumur 15 tahun. Membaca kisah-kisah Iwata membuat saya tertarik dengan pemrograman dan akhirnya memilih kuliah komputer."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: