Juarai Piala Dunia Antarklub, Chelsea Kantongi Rp 1,8 Triliun

Juarai Piala Dunia Antarklub, Chelsea Kantongi Rp 1,8 Triliun

Chelsea mengangkat trofi Piala Dunia Antar Club-@Lea_EFC-X

Total, Chelsea meraih dua kemenangan di fase grup. Mereka hanya kalah dari Flamengo. Jadi, dari babak pertama saja, mereka mendapatkan tambahan uang USD 4 juta, atau sekitar Rp 65 miliar.

Setelah lolos dari fase grup, The Blues menyapu bersih semua laga sampai jadi juara. Jika dijumlahkan, maka mereka mendapatkan total USD 115,6 juta. Mereka jadi penerima hadiah terbesar sepanjang sejarah turnamen Piala Dunia Antarklub.

BACA JUGA:Pelatih PSG Enggan Remehkan Chelsea, Mereka Setara dengan Kami!

BACA JUGA:Chelsea Pede Bisa Kalahkan PSG, Levi Colwill: Kami Bukan Real Madrid!

Auckland City Dapat Jackpot


Juarai Piala Dunia Antarklub, Chelsea kantongi Rp 1,8 Triliun. Foto: Klub amatir Auckland City mendapat uang partisipasi yang sangat besar bagi mereka.-FIFA-

Klub-klub Eropa umumnya menikmati fee partisipasi yang lebih besar dibandingkan klub Asia dan Amerika Latin. Karena mereka dianggap lebih mudah mendatangkan penonton.

Selain Chelsea, klub seperti Inter Milan dan Borussia Dortmund rata-rata menghasilkan sekitar USD 52,5 juta. Sedangkan performa mengesankan dari semifinalis Amerika Selatan seperti Fluminense rata-rata menghasilkan USD 32 juta.

Nah, di antara klub-klub "gurem" yang berlaga di Piala Dunia Antarklub 2025, ada yang ketiban jackpot. Auckland City, yang kalah di tiga laga, tetap mendapatkan uang partisipasi. Yakni USD 4,5 juta atau setara Rp 72,2 miliar.

Angka itu hanya separo dari gaji setahun Cole Palmer di Chelsea. Namun, bagi tim amatir seperti Auckland City terlihat kecil, jumlah itu bagaikan durian runtuh sepohon-pohonnya. Alias, gede banget!

BACA JUGA:Chelsea vs PSG di Final Piala Dunia Antarklub 2025, Siapa Juara versi Opta?

BACA JUGA:Striker Baru Chelsea Joao Pedro Dipuji Dua Legenda Dunia, Pembelian Cerdas The Blues!

Ya, angka USD 4,5 juta yang dibawa pulang Auckland City itu setara dengan tujuh kali lipat dari total pendapatan mereka pada 2024, yang hanya sekitar GBP 658 ribu, atau Rp 1 miliar.

Hal itu tentu hal yang sangat positif bagi Auckland City. Namun, pakar keuangan sepak bola Kieran Maguire memiliki kekhawatiran tentang dampaknya terhadap tim-tim lain dari Selandia Baru.

"Mereka telah menghasilkan begitu banyak uang sehingga sulit untuk melihat ada tim lain yang bisa bersaing dengan mereka jika mereka berinvestasi pada skuad pemain," kata Maguire kepada BBC.

"Dan ada insentif besar bagi mereka untuk melakukan itu, karena hal tersebut meningkatkan peluang mereka untuk lolos ke Piala Dunia Antarklub berikutnya," lanjutnya. "Ini bagus untuk mereka, tetapi belum tentu bagus untuk liga," pungkasnya. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: BBC Sport