BRI Jazz Gunung Series 2025, Merayakan Musik di Pelukan Bromo

BRI Jazz Gunung Series 2025, Merayakan Musik di Pelukan Bromo

Bri Jazz Gunung Series 1 akan digelar pada 19-20 Juli 2025 di Ampitheater Jiwa Jawa Resort Bromo, Probolinggo. Diwarnai berbagai musisi lintas-generasi.-PT Jazz Gunung Indonesia.-

Lalu, ada Jamie Aditya, yang kembali ke dunia musik. Anda sudah tahu, ia sebelumnya dikenal luas sebagai VJ MTV.

Jamie akan tampil bersama band-nya, The Mezzrollers, membawa sentuhan soul dan groove yang hangat.


Jazz Gunung Bromo 2024. Tampak Elfa's Singer saat tampil dalam ajang tersebut. Tahun ini, akan ada lebih banyak penampil.-Doan Widhiandono -HARIAN DISWAY 

Suasana kian menggema dengan kehadiran Kua Etnika, kelompok dari Yogyakarta yang menggabungkan etnik dan jazz dalam format east meets west.

BACA JUGA:Andien Kenang Titiek Puspa dalam International Golo Mori Jazz 2025, Bawakan Kupu-Kupu Malam dan Bimbi

Yang paling dinanti adalah kembalinya legenda: Karimata. Setelah lama vakum, band jazz yang pernah tampil di North Sea Jazz Festival itu kembali naik panggung dengan formasi baru. 

Dua pendiri utamanya, Candra Darusman dan Aminoto Kosin, menjadi penggerak kebangkitan tersebut.

Tak kalah memikat, hadir pula Love Is, kelompok jazz muda yang belakangan mencuri perhatian. Jason Mountario, Kelvin Andreas, dan Sri Hanuraga akan menyajikan karya-karya mereka.

BACA JUGA:International Golo Mori Jazz 2025: Maliq & D'Essentials Bikin Romantis, Tohpati Kenang Elfa Secioria

Termasuk dari album Love Is: Made to Believe. Dukungan saksofonis Rainer James menambah kekayaan suara grup tersebut.

Dan tentu saja RAN. Grup dengan tiga personel: Rayi, Asta, dan Nino akan menutup malam Sabtu dengan lagu-lagu penuh kenangan dan energi cinta. 

Musik pop Ran yang berpadu unsur jazz, R&B, dan hiphop dipastikan menghidupkan malam Bromo dengan warna berbeda.

BACA JUGA:Gema Nusa Project dan Tate Kind Art, Seni Tradisi Manggarai Barat Membuka International Golo Mori Jazz 2025

Minggu pagi, 20 Juli, giliran Papermoon Puppet Theatre yang mengambil alih panggung dengan pementasan Before Sunrise: Bromo.

Menyajikan pertunjukan yang mengisahkan perjalanan interaktif. Mengajak penonton menyusuri jalan para petani di desa pelosok Bromo. Pertunjukan itu berakar pada ruang, waktu, dan kehidupan lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: