Taksi Listrik Asal Vietnam akan Beroperasi di Surabaya, Eri Wajibkan Pakai Pekerja Lokal

Taksi Listrik Asal Vietnam akan Beroperasi di Surabaya, Eri Wajibkan Pakai Pekerja Lokal

Ratusan armada taksi listrik asal Vietnam, Xanh SM, menggunakan mobil listrik VinFast, diluncurkan di Jakarta.-Xanh SM-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Perusahaan taksi listrik asal Vietnam, Xanh SM, dikabarkan akan beroperasi di SURABAYA, Jawa Timur.

Seluruh armadanya berupa mobil listrik buatan VinFast. Yakni, model VF e34 yang diberi nama VinFast Limogreen untuk kebutuhan penumpang. 

Kabar masuknya taksi online asal Vietnam ke Kota Surabaya mulai menyebar. Meski belum ada pengumuman resmi, beberapa unit kendaraan listrik milik perusahaan asal Vietnam itu sudah mulai terlihat di dealer-dealer, termasuk di dealer VinFast Jemursari.

Hal itu dibenarkan Kepala Cabang VinFast Jemursari Surabaya Yogi Panama. Menurutnya, beberapa mobil listrik VinFast yang digunakan untuk taksi online sudah ada di sejumlah dealer. 

Namun, hingga kini, operasional resmi taksi online VinFast belum dimulai. 

”Jadi kendaraan sudah mulai tes unit, tes jalan, tes di charging station yang ada di dealer. Sudah di-prepare. Tapi kebijakan semua dari pusat,” kata Yogi, Sabtu, 19 Juli 2025. 

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Targetkan Investasi Rp 42 Triliun, Perizinan Kini Serba Digital

BACA JUGA:43 Bungkus Rokok Ilegal Disita di Surabaya Timur

Meski belum ada pernyataan resmi, VinFast melalui unit perusahaannya, Xanh SM, dikabarkan akan menerjunkan lebih dari 100 unit mobil listrik untuk beroperasi sebagai taksi online di Surabaya.

Jumlah itu dikabarkan melebihi armada Bluebird yang beroperasi di Surabaya.

“Kami dengar infonya begitu. Entah nanti bertahap atau langsung semua, itu kami belum tahu,” ujarnya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendukung rencana masuknya taksi listrik ke Kota Pahlawan. Namun, investor yang bergerak di taksi listrik harus membuka lapangan kerja untuk warga lokal.

Eri Cahyadi memberi dua syarat wajib yang harus dipenuhi oleh investor. Pertama, taksi listrik harus punya fasilitas parkir (pull) yang memadai. Kedua, seluruh tenaga kerjanya harus warga ber-KTP Surabaya.

“Kalau ada (investor, Red) transportasi yang mau investasi di Surabaya, saya pasti dukung. Tapi, kalau dua syarat itu tidak bisa dipenuhi, saya tidak akan keluarkan izin,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: