Pecco Bagnaia Gagal Total di Brno Gara-Gara Warning Tekanan Ban Palsu, Ducati Minta Maaf

Pecco Bagnaia Gagal Total di Brno Gara-Gara Warning Tekanan Ban Palsu, Ducati Minta Maaf

Tangkap layar dari kamera MotoGP di Paddock, Pecco Bagnaia, terlihat kesal dengan gagal amankan podium di Sprint Race GP-Ceko 2025--Twitter MotoGP @MotoGP

HARIAN DISWAY - Bintang Ducati Pecco Bagnaia bisa dibilang gagal total di MotoGP Ceko 2025. Memulai lomba dari pole position, ia gagal menjuarai Sprint Race maupun balapan utama di Sirkuit Brno.

Saat Sprint, ia hanya finis di posisi ketujuh. Sedangkan pada balapan grand prix, Minggu, 20 Juli 2025, juara dunia dua kali itu hanya mampu finis di tempat keempat. Di belakang rekan setimnya, Marc Marquez, Marco Bezzecchi (Aprilia), dan Pedro Acosta (KTM).

Kegagalan yang paling pahit dirasakan oleh Pecco di Sprint Race, Sabtu, 19 Juli 2025. Sempat menempel ketat Marc Marquez dan Pedro Acosta, semuanya berubah setelah munculnya peringatan tekanan ban di dashboard motornya.

Pecco terpaksa memelankan laju Ducati GP25-nya. Ia merosot ke posisi 4, dan terus disalip pembalap di belakangnya. Hingga akhirnya finis di tempat ketujuh. Belakangan, diketahui bahwa warning tekanan ban itu salah input.

BACA JUGA:Resmi! Ini Jadwal Lengkap MotoGP 2026 dan Kembalinya GP Brasil

BACA JUGA:MotoGP Perpanjang Kontrak dengan Motegi hingga 2030

Ducati akhirnya mengakui kesalahan sistem itu. Data membuktikan bahwa sebenarnya tidak ada pelanggaran teknis yang dilakukan Pecco. Tim pun meminta maaf kepada Pecco.

Kronologi Warning Tekanan Ban Ducati


MotoGP Ceko 2025: Marc Marquez lolos dari penalti tekanan ban di Sprint Race, ini sebabnya. Foto: Marc Marquez dan Pecco Bagnaia sama-sama dapat warning soal tekanan ban di lap ke-enam Sprint Race, 19 Juli 2025.-MotoGP-

Akhir pekan lalu, pada seri ke-12 MotoGP 2025 di Sirkuit Brno, Pecco Bagnaia tampil meyakinkan sejak awal. Ia berhasil meraih pole position dalam sesi kualifikasi, dan tampak siap merebut kemenangan di Sprint Race.

Sebagai juara dunia dua kali berturut-turut, Bagnaia berada di posisi yang ideal untuk meraih podium tertinggi. Namun, situasi berubah drastis pada lap kelima. Secara tiba-tiba, Bagnaia melambatkan motornya dan membiarkan beberapa pembalap melewatinya.

Usai balapan, ia menjelaskan kepada teknisi elektronik di garasi bahwa dirinya terganggu oleh peringatan tekanan ban depan yang muncul di dashboard motor.

BACA JUGA:Honda Perpanjang Marini–Mir hingga 2026, Tapi Tetap Ngebet Incar Jorge Martin

BACA JUGA:Dominasi Marquez di Brno: Menang Lagi, Poin Makin Tak Tersentuh!

Peringatan itu menunjukkan bahwa tekanan ban motor GP25 Pecco terlalu rendah. Jika terbukti benar, bisa mengakibatkan penalti otomatis berdasarkan regulasi teknis MotoGP saat ini.

Yakin bahwa ia telah melanggar aturan, Bagnaia sengaja memperlambat laju motornya demi menghindari sanksi. Ia pun finis di posisi ketujuh. Ia frustrasi, dan menganggap penalti sebagai sesuatu yang tak terhindarkan.

Sebagai informasi, Marc Marquez juga menerima warning yang sama. Dalam situasi memimpin lomba, ia memelankan motor hingga disalip oleh Pedro Acosta. Bedanya, Marquez berhasil menjaga jarak dengan Acosta. Dan menyerang balik di lap terakhir.


MotoGP Ceko 2025: Pecco Bagnaia bungkam kritik, kunci pole position dramatis! Foto: Pecco saat menjalani kualifikasi di Sirkuit Brno, 19 Juli 2025. -Gold and Goose-

Namun, hasil analisis data pasca balapan tersebut menunjukkan bahwa peringatan terhadap kedua motor Ducati tersebut merupakan kesalahan sistem.

BACA JUGA:Aprilia Happy! Bezzecchi Podium, Jorge Martin Posisi 7, Konstruktor No 2

BACA JUGA:Alex Marquez Tabrak Joan Mir di Brno, Ini Hukuman yang Menantinya di Austria

Sebuah kesalahan input data elektronik terjadi saat pembalap menuju grid sebelum dimulainya Sprint Race, menyebabkan dashboard motor Bagnaia mengeluarkan peringatan yang keliru.

Pengakuan Tim Teknis Ducati

Dalam episode terbaru serial Inside Ducati yang diunggah di situs resmi MotoGP, Kepala Teknisi Elektronik Ducati Gabriele Conti, secara terbuka mengakui kesalahan timnya.

"Kami mengalami masalah data elektronik beberapa saat menjelang Sprint Race," ungkap Conti. "Saat pembalap sudah berada di grid, kami mencoba memperbaikinya. Kami pikir masalahnya telah teratasi, namun kenyataannya justru memicu kegagalan tersembunyi selama balapan," paparnya.

BACA JUGA:Marquez Cetak Rekor di MotoGP Ceko 2025, Menang Lima Kali Beruntun!

BACA JUGA:MotoGP Ceko 2025: Jorge Martin Nervous di Sprint Race, Takut Ngepush Aprilia

Akibat kesalahan input data pada manajemen ban tersebut, motor Bagnaia terus mengirimkan peringatan tekanan ban yang salah, meskipun tidak ada pelanggaran sebenarnya. Situasi ini membuat Bagnaia tidak bisa fokus sepenuhnya di lintasan.

"Pesan peringatan itu sangat mengganggu. Mustahil baginya untuk tetap kompetitif dalam kondisi seperti itu. Kami minta maaf atas kesalahan itu," tambah Conti.


Pecco Bagnaia gagal total di Brno gara-gara warning tekanan ban palsu, Ducati minta maaf. Foto: Pecco Bagnaia di paddock Ducati usai Sprint Race GP Ceko 2025, 19 Juli 2025. -Juan Mabromata-

Jika tidak terjadi kesalahan teknis tersebut, besar kemungkinan Pecco untuk meraih kemenangan. Atau setidaknya finis di podium.

Suhu lintasan saat Sprint Race yang mencapai 37°C seharusnya tidak memengaruhi tekanan ban secara ekstrem. Namun, perbedaan kondisi dengan balapan utama, yang berlangsung dalam suhu 41°C, akan menambah kompleksitas.

BACA JUGA:MotoGP Ceko 2025: Jorge Martin Nervous di Sprint Race, Takut Ngepush Aprilia

BACA JUGA:MotoGP Ceko 2025: Marc Marquez Lolos dari Penalti Tekanan Ban di Sprint Race, Ini Sebabnya

Komponen ban dan tekanan yang digunakan juga belum memiliki data acuan. Karena Sirkuit Brno baru digunakan kembali setelah lima tahun, dengan ditambah permukaan aspal baru.

Kurangnya data referensi ini sangat memengaruhi penentuan tekanan ban. Ducati tampaknya memperkirakan bahwa dengan aspal yang sangat nge-grip mengakibatkan adanya gesekan yang akan meningkatkan suhu ban secara signifikan.

Sehingga tekanan dalam ban ikut naik. Sayangnya, hal itu tidak terjadi, dan tekanan ban tetap rendah hingga batas waktu kritis tujuh lap.

Marc dan Pecco pun terpaksa menurunkan kecepatan dan membiarkan pembalap lain lewat untuk menaikkan tekanan ban depan secara perlahan.

BACA JUGA:MotoGP Ceko 2025: Sprint Race Panas, Marquez Terbang, Pecco Anjlok

BACA JUGA:MotoGP Ceko 2025: Pecco Bagnaia Bungkam Kritik, Kunci Pole Position Dramatis!

Kesalahan itu diperparah dengan data Practice Race hari Jumat yang tidak akurat karena hujan. Sehingga sulit bagi Ducati untuk menetapkan setup ban dan suhu yang tepat.

Hal serupa juga terjadi pada Fabio Di Giannantonio (VR46) dan Fermin Aldeguer (Gresini)yang tampil kurang maksimal sepanjang akhir pekan. Bahkan VR46 sampai menerapkan setup baru di tengah ketidakpastian karakter lintasan, namun hasilnya nihil.

Tanpa kehadiran Marc Marquez, Ducati bisa saja mengalami kekalahan besar di Brno. Sebuah pelajaran penting soal pentingnya data historis dan kesiapan insinyur elektronik yang solid di MotoGP. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: motogp