Soundtrack Kehidupan, Mengapa Lagu-Lagu Bisa Jadi Penanda Momen Hidup

HARIAN DISWAY - Ada satu lagu yang buat anda langsung teringat masa SMA. Ada juga lagu yang sekali diputar langsung bikin dada sesak karena mengingat seseorang yang kini tinggal nama.

Musik punya kekuatan misterius untuk menempel dalam ingatan. Bahkan lebih kuat dari foto.

BACA JUGA:5 Dampak Positif Bekerja Sambil Mendengarkan Lagu

Fenomena ini disebut autobiographical memory, yaitu ketika otak kita mengaitkan lagu tertentu dengan peristiwa spesifik dalam hidup.

Bisa jadi lagu itu sedang diputar saat kamu jatuh cinta, patah hati, pindah kota, atau naik motor malam-malam sendirian sambil mikir hidup.

BACA JUGA:Alasan Mendengarkan Lagu Galau Saat Sedih Justru Membuat Semakin Galau

Lagu bukan hanya bunyi, tapi penanda waktu

Lagu bukan hanya bunyi, tapi penanda waktu.--unsplash.com.

Banyak dari kita menyimpan memori bukan berdasarkan tanggal, tapi berdasarkan lagu. Lagu seperti As It Was dari Harry Styles sering dikenang sebagai soundtrack masa pasca-pandemi yang penuh perubahan. Anti-Hero milik Taylor Swift menggambarkan refleksi diri yang dalam dan mewakili banyak orang di fase mengenali sisi gelap diri sendiri.

Lalu ada drivers license dan good 4 u dari Olivia Rodrigo yang menjadi lambang patah hati dan kemarahan stylish versi Gen Z. Lagu seperti Stay dari The Kid LAROI & Justin Bieber jadi pengiring masa-masa aktif di media sosial, sementara Flowers dari Miley Cyrus terasa seperti anthem penyembuhan dan mencintai diri sendiri.

Lagu menjadi kapsul waktu yang bisa membawa kita kembali ke masa itu, lengkap dengan suasana, aroma, dan perasaan yang menyertainya.

BACA JUGA:Lagi Patah Hati atau Overthinking? Taylor Swift Punya Lagu Buat Semua Mood

Kenapa musik bisa sedekat itu dengan emosi?

Karena saat mendengarkan lagu, bagian otak yang memproses emosi dan memori bekerja bersamaan. Saat anda jatuh cinta lalu terus mendengarkan satu lagu, otak "mengunci" lagu itu bersama perasaan yang kamu alami.

Sumber: diolah dari berbagai sumber