Jelang KTT Trump-Putin, Ukraina Tegaskan Tak Akan Berikan Secuil pun Wilayah ke Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa negaranya tidak akan menyerahkan wilayah kepada Rusia menjelang KTT Trump–Putin di Alaska.--Reuters
Sikap Ukraina mendapat dukungan dari para pemimpin Eropa. Dalam pernyataan bersama, Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Inggris, Finlandia, dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan bahwa diplomasi hanya akan berhasil jika menggabungkan dukungan kuat bagi Ukraina dengan tekanan terhadap Rusia.
“Perdamaian harus melindungi kedaulatan Ukraina dan kepentingan keamanan Eropa,” bunyi pernyataan tersebut.
Mereka menambahkan bahwa setiap proses politik harus memastikan rakyat Ukraina menentukan sendiri masa depan negara mereka. Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan, “Masa depan Ukraina tidak boleh diputuskan tanpa rakyat Ukraina.”
BACA JUGA:Zelensky Kembali Ajak Putin untuk Berunding Akhiri Perang
KTT di Alaska akan menjadi pertemuan pertama antara presiden Amerika Serikat dan Rusia sejak pertemuan Joe Biden dan Vladimir Putin pada 2021 di Jenewa.
Lokasi tersebut dipilih Kremlin dengan alasan simbolis, mengingat Alaska pernah dijual oleh Rusia kepada AS pada 1867.
Bagi Kyiv, KTT mendatang adalah ujian besar. Zelensky menegaskan bahwa perdamaian yang berkelanjutan hanya dapat dicapai jika Ukraina duduk di meja perundingan sebagai pihak setara.
“Kami berjuang untuk masa depan kami, bukan sekadar untuk menghentikan perang sementara,” ujarnya.
Dengan tekanan diplomatik dari Eropa dan sikap tegas pemerintahnya, Ukraina bersiap menghadapi segala kemungkinan hasil dari pertemuan Trump–Putin, sambil memegang teguh prinsip bahwa tanah dan kedaulatan adalah harga mati.(*)
*)Mahasiswa Magang Prodi English for Business Communication and Professional Politeknik Negeri Malang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: