Pelatih Persebaya Ungkap Masalah Bajol Ijo di Awal Super League, Sulit Cetak Gol!

Pelatih Persebaya Ungkap Masalah Bajol Ijo di Awal Super League, Sulit Cetak Gol!

Kekecewaan Gali Freitas kala Persebaya gagal menjebol gawang PSIM Yogyakarta, Jumat, 8 Agustus 2025-Boy Slamet-Harian Disway

HARIAN DISWAY - Di laga pembuka Super League 2025/2026, Persebaya harus menelan pil pahit. Ya, Bajol Ijo (sebutan Persebaya) kalah tipis 0-1 dari PSIM Yogyakarta, Jumat, 8 Agustus 2025.

Gol Ezequiel Vidal di menit 90+1 menjadi penyebabnya. Lini belakang Persebaya kendor di masa injury time pertandingan. Bajol Ijo pun kehilangan tiga poin di kandang.

Di detik-detik terakhir, saat laga terlihat akan berakhir imbang, gawang Ernando Ari Sutaryadi dirobek oleh sundulan penyerang Laskar Mataram (sebutan PSIM Yogyakarta).

Stadion yang sejenak tegang, langsung meledak—tapi bukan oleh sorak suporter tuan rumah, melainkan oleh sorak para pendukung PSIM yang datang dari jauh.

BACA JUGA:Pasca Persebaya Ditekuk PSIM 1-0, Eduardo Perez Janjikan Bajol Ijo Bangkit Kontra Persita!

BACA JUGA:Persebaya Kembali Jalin Kerja Sama dengan Antangin, Berpartner Sampai Bajol Ijo Berusia 1 Abad!

Persebaya Banyak Membuang Peluang


Aksi Dejan Tumbas (kanan) saat Persebaya menjamu PSIM Yogyakarta di pekan awal Super League 2025/2026, Jumat, 8 Agustus 2025-Boy Slamet-Harian Disway

Memang, sejak menit pertama, Persebaya tampil menyerang. Malik Risaldi sudah mengancam di menit ke-11 dengan tendangan kerasnya.

Tiga menit kemudian, Dejan Tumbas nyaris membuka skor lewat tandukan yang hanya menyamping dari gawang Cahya Supriadi.

Babak pertama penuh dengan tekanan Bajol Ijo. Sayangnya, tak ada satu gol pun yang bisa dikonversi Bruno Moreira cs. 

"Kami punya peluang setidaknya dua gol di babak pertama. Kalau bisa cetak duluan, pertandingan pasti akan berbeda," kata Eduardo Perez.

Pelatih Persebaya Eduardo Perez mencoba mengguncang permainan di babak kedua. Toni Firmansyah digantikan Kadek Raditya, lalu Mihailo Perovic dan Malik Risaldi ditarik keluar untuk memberi jalan pada Gali Freitas dan Rizky Dwi Pangestu.

Strategi ofensif diperketat. Tapi PSIM, yang datang sebagai tim tamu, tampil seperti tembok beton. Pertahanan mereka rapat, disiplin, dan dingin di bawah tekanan.

Di menit ke-77, harapan kembali muncul. Rizky Dwi Pangestu mendapat peluang emas. Ia mendapat bola matang di depan gawang, tapi sontekannya tak sempurna. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: