Konsep Iblis dalam Chainsaw Man, Ketakutan yang Menjadi Nyata

Konsep Iblis dalam Chainsaw Man, Ketakutan yang Menjadi Nyata

Mengenal konsep iblis di anime Chainsawman. --xtrafondos

Menariknya, kekuatan iblis tidak statis. Ia bisa bertambah atau berkurang. Bergantung intensitas ketakutan manusia. Semakin banyak orang takut, semakin besar iblis tersebut.

Logika itu membuat Chainsaw Man terasa hidup. Seolah dunia fiksinya punya denyut yang sama dengan dunia nyata.

BACA JUGA:Leviathan, Anime Bertema Perang yang Punya Kisah Mendalam

Di satu sisi, konsep itu juga menyindir bagaimana media, politik, dan budaya populer bisa memperkuat ketakutan tertentu. Hingga menjadi “monster” yang sulit dikendalikan.

Pochita: Pengecualian yang Menghangatkan

Namun ada pula pengecualian. Pochita, yang dikenal sebagai Chainsaw Devil, justru mengandung paradoks. Sebagai iblis yang ditakuti banyak makhluk lain, ia memiliki kekuatan besar.

Namun ketika menyatu dengan Denji, ia justru tampil sebagai sahabat setia. Bahkan rela mengorbankan dirinya.

BACA JUGA:Mengenal Wonder of You: Stand Teraneh di Anime JoJo’s Bizarre Adventure

Pochita adalah simbol bahwa tidak semua rasa takut berakhir dalam kehancuran; kadang justru bisa berubah menjadi kekuatan protektif jika disalurkan dengan benar.

Konsep iblis dalam Chainsaw Man adalah salah satu aspek yang membuat seri itu menonjol. Fujimoto tak sekadar menciptakan monster seram. Tapi mengikat mereka dengan psikologi manusia. Setiap iblis adalah cermin, memperlihatkan apa yang sesungguhnya paling kita takuti.

Dengan cara itu, Chainsaw Man tidak hanya menyajikan pertempuran brutal, tapi juga refleksi tentang bagaimana rasa takut membentuk dunia. Baik di fiksi maupun kenyataan. Bahwa pada akhirnya, manusia bukan hanya korban iblis, tapi pencipta mereka. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: