Islam Makhachev Tanggapi Isu Duel Lawan Khamzat Chimaev

Alih-alih memperbincangkan kans duel dengan Chimaev, ia justru melontarkan pujian terhadap kemenangan Chimaev atas Dricus Du Plessis di UFC 319.

"Saya terkesan dengan dominasinya. Saya pikir dia menyimpan tenaga. Dia tidak memaksakan diri. Dia tidak mengerahkan seluruh tenaganya di setiap serangan-serangannya. Tujuannya hanya jadi juara UFC," beber Makhachev.

"Kalau dia mau, dia bisa saja memaksa (membuat Du Plessis terkunci, Red). Dia bisa menghajar lebih parah lagi dan menuntaskan pertarungan. Tetapi saya terkejut dia menjatuhkannya begitu mudah dan mampu mengontrol begitu lama," tukasnya.

BACA JUGA:Dustin Poirier: Gaya Bertarung Islam Makhachev Mirip Khabib, Aneh dan Sulit Ditebak!

BACA JUGA:Alasan Tyson Mau Bertarung di Usia ke-58 Tahun, Ternyata Bukan karena Hadiah Rp 1,2 Triliun!

Meski Makhachev berusaha meredam isu, wacana pertarungan melawan Chimaev sudah terlanjur jadi pembicaraan hangat di kalangan penggemar.

Duel dua petarung Rusia itu tentu juga menjadi simbol rivalitas antar divisi yang selama ini jarang terealisasi di UFC.

Dari sisi bisnis, UFC pun melihat potensi besar. Pertarungan Makhachev vs Chimaev berpeluang jadi salah satu laga dengan penjualan pay-per-view tertinggi, mengingat keduanya sama-sama punya basis fans yang luas.

BACA JUGA:Profil Khabib Nurmagomedov, Legenda Hidup MMA yang Pensiun 3 Tahun Lalu

BACA JUGA:Mike Tyson vs Jake Paul: Duel Besar Dua Generasi di Ring Tinju, Hadiah Rp 1,2 Triliun

Secara teknis, Makhachev dikenal dengan gaya gulat khas Dagestan yang disiplin dan bertahan dengan sabar.

Sementara Chimaev lebih eksplosif, mengandalkan kekuatan dan agresivitas untuk menekan lawannya sejak awal.

Jika duel benar-benar terwujud, laga ini akan menjadi pertarungan kontras antara teknik kendali jangka panjang dan energi serangan brutal. Bahkan, bisa menjadi sebuah skenario yang akan menghasilkan duel klasik dalam sejarah UFC. (*)

Sumber: