Sinopsis Afterburn, Dave Bautista Jadi Pemburu Lukisan Bersejarah Pasca-Kiamat

HARIAN DISWAY - Kangen dengan film action penuh ledakan dan adegan laga? Pekan ini ada film yang layak masuk daftar tonton. Yakni Afterburn, yang dibintangi Dave Bautista.

Film bergenre post-apocalypse karya sutradara J. J. Perry itu dijadwalkan premiere di bioskop Indonesia pada Rabu, 17 September 2025. Ia ini diadaptasi dari serial komik Red 5 Comics karya Scott Chitwood dan Paul Ens.

Dengan elemen visual spektakuler dan tema petualangan di dunia pasca ledakan surya besar, Afterburn diantisipasi memberikan pengalaman sinematik yang mendebarkan. Artikel ini akan membahas sinopsis Afterburn.

Dave Bautista, yang kita kenal sebagai Drax di waralaba Guardians of the Galaxy, akan berperan sebagai Jake. Mantan tentara yang bekerja sebagai pemburu artefak untuk klien­-klien yang ingin menguasai simbol kekuasaan historis seperti Mona Lisa.

BACA JUGA:Sinopsis Grave of the Fireflies, Film Perang Paling Menyedihkan Kembali Hadir Mulai 29 Agustus 2025

BACA JUGA:Sinopsis Omniscient Reader: The Prophecy, Ahn Hyo Seop dan Lee Min Ho Selamatkan Dunia dari Kiamat

Bersama para sekutunya, Jake memimpin petualangan yang penuh aksi, konflik, dan situasi ekstrem dalam upaya menemukan artefak penting di tengah kehancuran infrastruktur teknologi dan lingkungan dunia.

Film Afterburn hadir dengan kisah seru adaptasi dari komik indie ke layar lebar, produksi bernilai 56 juta dolar dan menyimpan fakta menarik lainnya. --

Afterburn bukan menghadirkan laga tanpa henti. Di sana ada dilema moral, pengkhianatan, dan konflik manusia dengan alam. Plus penderitaan yang muncul saat umat manusia kehilangan teknologi dan harus bertahan hidup di dunia yang kacau.

Film itu cocok banget bagi penonton yang suka film aksi futuristik yang ingin merasakan skala besar dan dampak emosional dari sebuah fenomena alam. Bagaimana kisah lengkapnya? Simak sinopsis Afterburn berikut ini, tanpa spoiler!

Sinopsis Afterburn

Alkisah, di masa depan yang tidak terlalu jauh dari sekarang, terjadi ledakan surya superbesar, yang dikenal dengan solar flare. Ledakan itu menghacurkan teknologi di belahan bumi timur.

BACA JUGA:The Hunger Games, Film Perlawanan yang Menginspirasi Aktivis

BACA JUGA:4 Film Internasional Tentang Kritik Sosial dan Perlawanan Rakyat

Hal itu menyebabkan kegagalan sistem elektronik secara global. Mulai dari listrik padam, komunikasi hancur, dan masyarakat modern terjebak dalam kondisi seperti pra revolusi industri di abad ke-18.

Sumber: imdb.com