Faktor-Faktor Pemicu Demonstrasi Gen Z di Nepal

 Faktor-Faktor Pemicu Demonstrasi Gen Z di Nepal

Awal Mula Pecahnya Demo di Nepal-@DennysDeeh_-X/Twitter

HARIAN DISWAY - Gelombang demonstrasi besar-besaran mengguncang Nepal setelah generasi Z turun ke jalan memprotes korupsi dan gaya hidup mewah para pejabat di tengah krisis ekonomi yang mencekik.

Aksi yang awalnya damai berubah menjadi kerusuhan pekan lalu, menewaskan sedikitnya 51 orang ketika aparat menembakkan gas air mata dan water cannon untuk membubarkan massa.

BACA JUGA:Rekam Jejak Sushila Karki, Perdana Menteri Nepal Pilihan Gen Z Lewat Discord

Amarah publik memuncak saat demonstran menyerbu dan membakar gedung parlemen, kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Mahkamah Agung, markas polisi, serta kediaman Presiden dan Perdana Menteri.

Akar kemarahan ini berasal dari ketidakpuasan terhadap elit politik yang dianggap hidup bergelimang kemewahan, sementara rakyat terus dibebani pajak tanpa merasakan manfaatnya.

BACA JUGA:Nepo Kids di Nepal

Salah satu pemicu utama adalah kasus korupsi dalam pembelian 2 pesawat Airbus A330 oleh maskapai Nepal Airlines pada 2017.

Investigasi selama 5 tahun oleh Commission for the Investigation of Abuse of Authority (CIAA) mengungkap bahwa kesepakatan tersebut merugikan negara hingga 1,47 miliar rupee dan menjerat sejumlah pejabat tinggi yang akhirnya divonis bersalah.

BACA JUGA:Gelombang Protes Massa di Nepal Parah, Pejabat Diserang, Rumahnya Dibakar

Mahasiswa asal Kathmandu, Ankit Bhandari (23), menyebut demonstrasi ini sebagai luapan frustrasi masyarakat yang merasa dipinggirkan dari proses pengambilan keputusan.

Ketegangan semakin meningkat setelah pemerintah mengumumkan pelarangan sejumlah media sosial, yang selama ini menjadi ruang aspirasi bagi anak muda.

BACA JUGA:Generasi Z Guncang Nepal, PM KP Sharma Oli dan Presiden Paudel Mundur

“Mereka merasa tersingkir dari proses pengambilan keputusan,” ujar asisten profesor di Sekolah Bisnis Universitas Pokhara, Yog Raj Lamichhane, kepada Al Jazeera.

Aksi di Nepal juga dipengaruhi oleh gelombang protes di negara tetangga seperti Sri Lanka, Bangladesh, dan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: