Kontroversi di Laga Persib vs Persebaya, Marc Klok Elus Kepala Wasit!

Apalagi dalam pertandingan itu resmi yang disiarkan live. Pemain dan wasit mungkin saling kenal di luar lapangan, tapi begitu wasit mengenakan seragam, semua hubungan pribadi harus ditangguhkan. Lapangan hijau bukan tempat untuk "ramah-tamah" yang bisa saja disalahartikan.

Dampaknya pun luas. Bagi penggemar, terutama anak-anak yang meniru idola, itu bisa membudayakan sikap tidak hormat.

Jika pemain bintang saja bisa seenaknya menyentuh kepala wasit. Jadi, mengapa mereka harus bersikap sopan?

BACA JUGA:Jelang Persib vs Persebaya, Bek Maung Bandung Tebar Psywar!

BACA JUGA:Jelang Persib vs Persebaya, Edu Ungkap Adaptasi Diego Mauricio!

Menanti Respon PSSI dan I.League

Aksi Bruno Moreira kala Persebaya bertamu ke markas Persib, Jumat, 12 September 2025-Media Persebaya-

PSSI perlu angkat suara. Bukan untuk menghukum berat tanpa proses, tapi untuk memberi peringatan keras. Klub, pelatih, dan seluruh elemen sepak bola harus diajak kembali ke prinsip dasar. Menghormati wasit adalah harga mati.

Dan bagi para wasit sendiri, momen itu juga jadi cermin. Mereka harus belajar bersikap lebih tegas. Jika ada sentuhan yang mengandung unsur merendahkan, itu bukan soal marah atau gengsi—itu soal menjaga integritas profesi.

Dan aturan FIFA sudah jelas. Tindakan yang menghina, melecehkan, atau menyinggung martabat wasit lewat bahasa tubuh, layak diganjar kartu merah.

Ya, red card. Bukan karena Klok kasar, tapi karena preseden yang dibuat bisa berbahaya. Sepak bola butuh figur wasit yang dihormati. (*)

Sumber: