Paiton Energy Ubah Limbah FABA Jadi Infrastruktur Festival 7 Ranu

Paiton Energy Ubah Limbah FABA Jadi Infrastruktur Festival 7 Ranu

Faba menjadi bahan baku untuk pembangunan infrastruktur menuju Festifal 7 Ranu -dok.istimewa-

PROBOLINGGO, HARIAN DISWAY -  Persiapan Festival 7 Ranu di Kabupaten PROBOLINGGO tahun ini menghadirkan cerita inovasi hijau. PT Paiton Energy bersama PT Paiton Operation & Maintenance Indonesia (POMI) mengurangi da memanfaatkannya menjadi bahan bangunan ramah lingkungan.

Limbah Fly Ash and Bottom Ash (FABA), abu sisa pembakaran batu bara PLTU, biasanya hanya menjadi residu. Kini. limbah tersebut diolah menjadi eco paving block berkualitas tinggi. 

Produk ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur kawasan Festival 7 Ranu yang berlokasi di Danau Ranu Segaran dan sekitarnya. 

Sejak awal distribusi, Paiton Energy dan POMI telah menyalurkan lebih dari 160 ribu eco paving block dari total kebutuhan 350 ribu unit. Jumlah itu setara dengan luas 8.140 meter persegi.

BACA JUGA:CSR Paiton Energy, Bentuk Masyarakat Tangguh Bencana


Eco paving block yang sudah terpasang pada salah satu ruan menuju lokasi Festival 7 Ranu-dok.istimewa-

Lalu, ada 600 ton material FABA juga digunakan sebagai alas pemasangan paving. Distribusi masih berlangsung hingga akhir Oktober. 

Sasarannya,  empat desa utama yang terlibat dalam penyelenggaraan Festival 7 Ranu. Yakni Segaran, Tlogoargo, Andungsari, dan Ranuagung.

Eco paving block tidak menggunakan pasir sama sekali. Abu sisa pembakaran dipadatkan dengan campuran semen sehingga menghasilkan produk konstruksi dengan kekuatan kelas mutu K200 ke atas. 

Kekuatan tersebut sesuai uji laboratorium ITS Surabaya. Dengan begitu, paving block FABA memiliki daya tahan setara bahkan lebih baik dibandingkan paving block biasa.

BACA JUGA:Peduli Sampah, PT Paiton dan POMI Edukasi siswa SD

BACA JUGA:BRI Perkuat Aksi Daur Ulang Limbah dan Reduksi Emisi dalam Operasional Perusahaan

Inovasi ini membawa misi lingkungan. Limbah batu bara yang berpotensi mencemari lingkungan kini justru hadir sebagai solusi, mendukung praktik ekonomi sirkular, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.

"Pemanfaatan FABA ini bukan sekadar pengelolaan limbah, tapi kontribusi nyata pada kelestarian lingkungan, pembangunan berkelanjutan, serta kesejahteraan masyarakat melalui ekowisata," kata Head of External Relations PT Paiton Energy Bambang Jiwantoro.

Langkah Paiton Energy mendapat apresiasi langsung dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Pada Juli lalu, Bupati Probolinggo Mohammad Haris meninjau proses pengolahan FABA di Ash Disposal Area milik perusahaan. 

Ia menyebut inisiatif tersebut sebagai wujud nyata kepedulian dunia usaha dalam mendukung kebijakan pembangunan berkelanjutan di daerah. "Upaya ini menunjukkan sinergi antara dunia usaha dan pemerintah daerah, pemanfaatan FABA tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga memberi nilai tambah bagi masyarakat," kata Haris kala itu.

BACA JUGA:Peluang Usaha Baru Nasabah PNM, Limbah Jelantah Jadi Sabun

BACA JUGA:World Clean up Day, Gubernur Khofifah Pimpin Aksi Bersih Sungai di Probolinggo

Kepala Desa Segaran, Budi Utomo, menyambut positif pendistribusian FABA di wilayahnya.
"Dukungan ini memperkuat sinergi antara pemerintah, desa, dan dunia usaha, serta membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan pariwisata lokal," katanya.

Human Capital Facilities and Community Manager PT POMI Rochman Hidayat, menegaskan pemanfaatan FABA adalah bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung pembangunan desa dan kawasan ekowisata.

"Kehadiran paving FABA ini juga aksi nyata kami dalam mendukung suksesnya Festival 7 Ranu yang akan berlangsung November mendatang," ujarnya.

Festival 7 Ranu, atau The Seven Lakes Festival, merupakan agenda budaya tahunan yang mengangkat kekayaan alam dan tradisi Probolinggo. Festival tersebut akan diadakan di Danau Ranu Segaran pada 7 hingga 16 November 2025 dengan konsep miniatur karnaval.

Rangkaian acara mencakup prosesi penyatuan tujuh mata air, lomba perahu naga, penampilan seni tradisi, hingga kegiatan glamping di tepi danau. Festival ini diharapkan menjadi magnet wisata, memperkenalkan potensi alam sekaligus menggerakkan ekonomi lokal. 

Infrastruktur hasil inovasi paving FABA menjadi salah satu penopang kelancaran acara, terutama untuk aksesibilitas dan kenyamanan pengunjung. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: