Cyber Account Jadi ‘Safe Space’ Baru Anak Muda di Era Media Sosial

HARIAN DISWAY - Derasnya arus media sosial (medsos) yang serba cepat dan penuh opini publik, anak-anak muda yang sering disebut sebagai digital natives butuh tempat berlindung. Maka, munculah fenomena “cyber account”.

Istilah tersebut merujuk pada akun alter atau akun kedua yang digunakan untuk mengekspresikan diri secara lebih bebas, aman, dan privat dibandingkan akun utama.

Banyak anak muda merasa tertekan di medsos utama mereka karena "berteman" dengan keluarga, rekan kerja, atau kenalan. "Pertemanan" itu membatasi ruang ekspresi mereka.

BACA JUGA:Alasan Gen Z Punya Banyak Side Account di IG dan X

BACA JUGA:1 Orang 1 Akun Medsos untuk Ruang Digital Sehat

Tekanan untuk selalu tampil baik-baik saja membuat sebagian dari mereka mencari ruang baru untuk menjadi diri sendiri tanpa takut dihakimi. Di sinilah cyber account hadir sebagai “safe space” di jagat maya.

Menariknya, akun alternatif ini juga menjadi ajang eksplorasi kreatif. Banyak mahasiswa dan kreator muda menguji ide konten, konsep desain, hingga tulisan reflektif di cyber account sebelum merilisnya secara publik.

Karena hanya diikuti lingkaran kecil teman dekat, respons yang diterima pun terasa lebih baik dan jujur. Maka, mereka menjadi lebih bebas dan percaya diri untuk berkembang.

Fenomena ini juga berhubungan dengan meningkatnya kesadaran soal kesehatan mental. Anak muda merasa butuh tempat aman untuk bercerita dan mendapat dukungan emosional tanpa takut dihakimi atau dikatai.

BACA JUGA:Mengenal Deepfake sebagai Ancaman Digital dan Cara Mengidentifikasinya

BACA JUGA: 8 Strategi Penggunaan Teknologi untuk Anak di Era Digital

Di tengah derasnya tren oversharing, cyber account justru menjadi ruang yang lebih sunyi untuk tetap terkoneksi namun tetap merasa aman. 

Apakah Cyber Account Selalu Aman?

CYBER ACCOUNT punya sisi positif dan negatif yang perlu diketahui anak muda agar tetap aman dan sehat-freepik-

Sumber: diolah dari berbagai sumber