Lomba Debat Bahasa Mandarin Disway, Pertandingkan 15 Tim Beranggotakan 3 Orang Santri

Peserta SMA Xin Zhong dan SMA Nurul Jadid hadir di sesi pertama lomba debat Disway Mandarin Debate and Speech Competition. - Sahirol Layeli - Harian Disway
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Setelah sehari sebelumnya menggelar lomba pidato bahasa mandarin, Disway mandarin Debate and Speech Competition menggelar lomba debat mandarin antar santri di Atrium Tunjungan Plaza 6, Surabaya pada
Kompetisi ini menghadirkan 15 tim dari berbagai SMA/SMK atau sederajat dari beberapa sekolah dan pondok pesantren di Jawa Timur. Seperti LPI Maktuba Al-Majidiyah Pamekasan, Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, SMA Islam Sabilillah Boarding School Malang, dan SMK Unggulan Bina Insan Mulia 2 Cirebon.
Adapun tema debat adalah "Dakwah di Era Artificial Intelligence (AI)" dengan berbagai macam sub tema seperti Dakwah yang makin efektif di era AI, AI menggantikan peran pondok pesantren, AI menggantikan pengajian besar, Avatar AI menggantikan peran ulama, dan sebagainya. Masing-masing tim akan berhadapan dengan tim lainnya dalam argumen yang berbeda.
Satu tim akan berada di argumen pro, sementara lawannya berargumen kontra. Jalannya debat dipimpin oleh Novi Basuki, pakar Islam dan Tiongkok alumnus Huaqiao University, Xiamen University dan Sun Yat-sen University dan juga santri alumnus Pondok Pesantren Nurul Jadid.
Pertandingan pertama dimulai pada pukul 10.00 WIB mempertemukan antara tim dari SMA Xin Zhong dan SMA Nurul Jadid 1 dengan tema Dakwah Semakin Kreatif di Era AI dengan tim Xin Zhong berada di kubu pro dan SMA Nurul Jadid di kubu kontra.
Kedua tim memulai dengan mempresentasikan argumen masing-masing sesuai dengan stance mereka (pro atau kontra). Argumen kemudian bisa dibantah oleh tim lawan dalam sesi pertanyaan.
Ada juga sesi pertanyaan mosi dari moderator tentang tema yang sedang diangkat.
Setelah itu, para peserta juga bisa saling menanggapi poin-poin argumen lawannya dengan waktu yang terbatas.
Perlombaan debat ini akan menguji kemampuan bahasa mandarin para santri dan pengetahuan mereka tentang isu-isu kontemporer yang berkaitan dengan dunia santri dan pesantren.
Tim debat akan saling mengalahkan dalam sistem gugur. Tim yang menang akan melangkah ke perempat final, semifinal, dan final. Adapun tim yang menang juara pertama akan mendapatkan hadiah berupa tour ke Tiongkok. Sementara juara II dan seterusnya mendapatkan sertifikat dan pembinaan.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: