Deni Wicaksono: Patah Hati Penggemar Bola Indonesia Harus Jadi Energi PSSI untuk Berbenah
DENI WICAKSONO berharap PSSI bisa memanfaatkan luapan patah hati penggemar bola Indonesia sebagai energi baik untuk membenahi sistem persepakbolaan tanah air.--PDIP Jatim
HARIAN DISWAY – Gagalnya timnas sepak bola Indonesia melaju ke ajang Piala Dunia memicu kekecewaan publik. Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Deni Wicaksono berharap, momentum tersebut bisa menjadi energi baik bagi PSSI.
Deni menyebut patah hati berjamaah penggemar sepak bola tanah air itu adalah bentuk cinta mendalam rakyat terhadap tim Garuda. “Bagi kami di Jawa Timur, sepak bola selain hiburan juga adalah bagian dari identitas,” ujarnya Minggu, 12 Oktober 2025.
Ia mengatakan bahwa kegagalan memang akan selalu memicu kekecewaan. “Tapi, di balik rasa kecewa ini, ada semangat untuk melihat sepak bola Indonesia berbenah,” imbuh politikus PDIP tersebut.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Kandas 0-1 dari Irak, Ranking FIFA Anjlok Lagi!
BACA JUGA:Timnas Indonesia vs Irak 0-1, Zidane Iqbal Pupuskan Harapan 280 Juta Warga Tanah Air
Menurut Deni, PSSI perlu mendengar dengan jernih gelombang kesedihan dan kritik publik yang muncul pasca kegagalan tersebut. Terutama, yang berkaitan dengan keputusan pergantian pelatih Shin Tae-yong.
Ia menegaskan, keputusan strategis seperti pergantian pelatih tidak boleh diambil secara reaktif atau emosional. Namun, harus melalui evaluasi profesional, berbasis data, dan komunikasi yang transparan kepada masyarakat.
“Publik tidak hanya ingin tahu siapa pelatihnya, tapi ingin tahu arah pembangunan sepak bola nasionalnya,” katanya. Pergantian pelatih pun perlu disampaikan secara terbuka agar publik tidak kehilangan kepercayaan.
Lebih lanjut, ia mendorong reformasi menyeluruh tata kelola sepak bola nasional. Perlu ada sistem yang profesional, berintegritas, dan berkelanjutan.
BACA JUGA:Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Erick Thohir Hanya Mohon Maaf via Instagram
BACA JUGA:FIFA Jatuhkan Sanksi Tegas terhadap Malaysia, Nama Erick Thohir Ikut Terseret
“Unsur reformasi itu mencakup pembenahan manajemen organisasi, peningkatan kualitas liga dan kompetisi usia muda, pembinaan pelatih dan tenaga pendukung, pembangunan infrastruktur yang merata, serta transparansi keuangan dan dukungan sponsor yang sehat,” urai Deni.
Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan sepak bola--mulai dari PSSI, pemerintah pusat dan daerah, klub, akademi, hingga penggemar--untuk bersatu menyongsong Piala Dunia 2030.
Ia optimistis, dalam waktu lima tahun, tim Garuda sudah lebih tangguh dan solid. “Kita masih punya waktu lima tahun untuk membentuk tim yang bukan hanya kuat secara individu, tetapi juga matang dalam kerja sama dan mental juara,” imbuhnya.
Deni mengapresiasi para pemain timnas yang sudah bekerja keras. “Jay Idzez, Tom Haye, Calvin Verdonk, Rizky Ridho, Kevin Diks, Marteen Paes, dan seluruh pemain lain yang telah berjuang bersama. Terima kasih,” tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: