Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (51): Sertifikat dan Medali untuk Pendaki

Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (51): Sertifikat dan Medali untuk Pendaki

DIORAMA DIGITAL di museum ini menunjukkan sejarah pembangunan dinding pertahanan Juyongguan.-Doan Widhiandono-

’’Penghargaan’’ untuk para pendaki bukan hanya itu. Ada juga medali. Kalungnya besar dan warna-warni. Seperti milik atlet. Atau pelari maraton yang berhasil finish. Tentu, medali itu dijual. Sama seperti sertifikat tersebut.

Di depan areal suvenir itu Museum Juyongguan Great Wall. Dari luar, bangunannya tampak sederhana dengan atap hijau bertingkat khas arsitektur kerajaan. Dulu, gedung itu merupakan pos administrasi. Juga tempat istirahat pejabat kekaisaran yang mengawasi lalu lintas pasukan dan barang dari utara menuju Beijing.

Kini, bangunan itu menjadi ruang pamer sejarah. Di dalamnya, pengunjung bisa melihat peta-peta kuno, miniatur tembok, hingga senjata dan peralatan prajurit Ming.

Dari ketinggian—baik dari areal parkir, puncak tembok, atau areal suvenir—kami juga menyaksikan Anjungan Awan (Yuntai) yang terletak di bawah kompleks Juyongguan.

BACA JUGA:Siswa ITCC Raih Beasiswa ke Tiongkok (6): Siap Taklukkan Dunia Siber

BACA JUGA:ITCC Lepas 250 Calon Mahasiswa ke Tiongkok, Gelar Sharing Session Knowledge is Power Bersama Dahlan Iskan

Anjungan adalah struktur marmer putih besar yang dibangun antara 1342–1345, pada masa Dinasti Yuan. Dulunya merupakan fondasi menara gerbang. Namun kini berdiri sendiri seperti altar raksasa. Bentuknya mirip gerbang raksasa. Serupa Arc de Triomphe di Paris. Atau Monumen Simpang Lima Gumul di Kediri, Jawa Timur.

Museum juga menampilkan sejumlah foto restorasi sejak dekade 1980-an. Ada dokumentasi ekskavasi batu bata kuno, dan catatan UNESCO.

Di salah satu bagian museum, ada diorama hologram yang menampilkan teknik pencetakan batu bata kuno. Tanah liat yang basah dicetak dan dirapikan. Setelah itu dijemur dan dibakar di tungku. Sampai menjadi salah satu bahan pembangunan tembok raksasa.

Pada 1961, pemerintah Tiongkok menetapkan Juyongguan sebagai Situs Warisan Nasional. Sementara UNESCO memasukkan seluruh sistem Tembok Besar sebagai Warisan Dunia pada 1987.


DISPLAY MUSEUM ini menampilkan denah rumah pejabat di Juyongguan plus beberapa peralatan prajurit zaman dulu.-Doan Widhiandono-

Kini, setelah menelusuri tangga, menara, dan museum, Juyongguan tak lagi sekadar benteng kuno. Ia adalah pengingat tentang ketekunan manusia mempertahankan kota dan sejarahnya. Seperti napas para penjaga masa lalu yang menahan dingin demi negeri mereka… (*/bersambung)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: