Bima Perkasa Jogja dan Bali United Resmi Mundur dari IBL, Ini Penyebabnya!

Pertandingan Bali United vs Bima Perkasa di musim reguler IBL 2025-IBL-
JAKARTA, HARIAN DISWAY – Bima Perkasa Jogja dan Bali United Basketball tidak akan berpartisipasi di IBL. Kedua tim tersebut mundur dari liga. Ini membuat jumlah peserta IBL 2026 menjadi 11 tim.
Prawira Bandung sudah lebih dulu keluar. Tepatnya setelah IBL 2025 selesai. Kini tim kota tersebut berganti menjadi Satria Muda Pertamina Bandung. Mereka debut di IBL All-Indonesian 2025 dan menjadi juara.
Dirut IBL Junas Miradiarsyah sudah memastikan bahwa liga musim depan diikuti 11 peserta. Ini merupakan jumlah peserta paling sedikit dalam enam tahun terakhir. IBL 2020 diikuti 10 peserta dan terhenti karena pandemi.
BACA JUGA:IBL 2026 Dimulai Pada 10 Januari, Playoff Lebih Banyak Tapi Peserta Menyusut Jadi 11 Tim
BACA JUGA:Bungkam Dewa United 2-0 di Final, Satria Muda Juara IBL All-Indonesian 2025
Bima Perkasa dan Bali United telah menyampaikan permintaan tersebut sejak Agustus lalu. Tepatnya sebelum IBL All-Indonesian 2025 digelar. IBL memberikan tenggat waktu 100 hari dan 120 hari sebelum kompetisi sebelum status tim ditentukan.
“Sampai batas waktu yang ditentukan, nggak ada korespondensi lagi. Jadi, dengan hal itu, untuk Bali United dan Bima Perkasa Jogja ya otomatis nggak berpartisipasi di IBL. Statusnya mereka mengembalikan lisensi ke IBL,” kata Junas saat dihubungi pada Senin, 13 Oktober 2025.
Kedua tim tersebut mash mengikuti IBL All-Indonesian 2025. Turnamen itu berlangsung pada 19-31 Agustus 2025 di Indoor Manahan Stadium, Solo. Berbeda dengan Prawira yang sudah hilang, Bima Perkasa dan Bali United masih tercantum di website IBL.
“Tentu disayangkan ya. Tetapi menurut saya yang lebih menjadi konsentrasi ini meningkatkan kualitas pertandingannya. Jadi lihatnya bukan hanya dari kuantitas tim yang berkurang,” ujarnya.
BACA JUGA:Ada Juara Baru! Satria Muda Bentrok dengan Dewa United di Final IBL All-Indonesian 2025
Junas menambahkan, melalui keterangan yang ditujukan kepada IBL, Bima Perkasa dan Bali United mundur dari liga karena alasan masing-masing. Intinya mereka tidak bisa lagi mengikuti kompetisi.
“Ada internal Bima Perkasa yang mungkin ada perubahan. Mitra partnernya itu enggak berjalan lagi sehingga untuk berjalan Bima Perkasa agak berat,” ucap pria 45 tahun itu.
“Kalau Bali United, secara konsolidasi grup perlu ada perubahan. Mungkin efisiensi. Bukan cuma basket tapi di keseluruhannya. Karena mereka perusahaan IPO, sehingga pembukuan terlihat, yang dirasa untuk memutuskan ini,” imbuh Junas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: