Rating Pemain Juventus Usai Dilibas Como 2-0, Semua Lini Kacau
Rating pemain Juventus usai dikalahkan Como 2-0. Semua lini Nyonya Tua main amburadul!--Reuters
Di sisi sayap, Pierre Kalulu dan Andrea Cambiaso juga gagal memberi keseimbangan. Kalulu cukup tangguh dalam duel bertahan, namun hampir tidak punya kontribusi ofensif. Ia beberapa kali naik membantu serangan, tapi tanpa kontribusi berbahaya.
Cambiaso bahkan lebih buruk. Ia jarang naik membantu serangan dan terlalu pasif menghadapi Nico Paz, yang akhirnya mencetak gol kedua Como lewat ruang yang seharusnya ia jaga. Koordinasi yang buruk di antara keempat bek membuat Juventus rentan.
Masalah berikutnya datang dari lini tengah, yang seharusnya menjadi motor permainan. Trio Teun Koopmeiners, Manuel Locatelli, dan Khephren Thuram tampil tanpa arah dan kehilangan kendali sejak awal laga.
Koopmeiners, yang biasanya menjadi pengatur tempo dan penekan di area tengah, justru terlihat kebingungan. Ia kalah dalam duel fisik dan gagal menjaga ritme serangan. Locatelli, meski disiplin menjaga bola, tampak terlalu berhati-hati.
BACA JUGA:Pukulan Berat bagi Juventus, Bremer Alami Cedera Meniscus dan Harus Jalani Operasi Lagi
BACA JUGA:Juventus Berupaya Boyong Endrick dalam Bursa Transfer Januari 2026
Alih-alih mengalirkan bola ke depan, ia lebih sering bermain aman dengan umpan horizontal, sehingga tempo permainan Juventus terasa datar.
Thuram sesekali menunjukkan ledakan tenaga dan kemampuan membawa bola, namun keputusan akhirnya sering salah. Entah terlalu lama menahan bola atau melepaskan umpan yang tak tepat sasaran.

Duel antara Francisco Conceicao dan Lucas Da Cunha dalam laga Como vs Juventus, lanjutan Liga Italia 2025/2026, Minggu 19 Oktober 2025--@Juventus-X
Ketiadaan kreativitas di lini tengah itu berdampak langsung ke barisan depan, yang tampak kehilangan arah dan chemistry. Francisco Conceicao menjadi satu-satunya pemain yang berusaha memberi variasi lewat kecepatan dan dribelnya.
Namun semua upaya itu berakhir tanpa hasil nyata. Pemain asal Portugal itu tak mendapat dukungan berarti dari rekannya, dan setiap tusukannya selalu terhenti di kaki bek Como.
BACA JUGA:Zinedine Zidane Pastikan Siap Kembali Melatih, Prioritaskan Timnas Prancis Ketimbang Juventus
BACA JUGA:Juventus Incar Brooke Norton-Cuffy, Arsenal Berpotensi Raup Untung dari Klausul Penjualan
Di sisi lain, Kenan Yildiz tampak frustrasi sepanjang laga. Ia sering ditinggal di sisi sayap tanpa suplai bola. Dan saat mendapat kesempatan, penyelesaiannya tak efektif. Pemuda Turki itu gagal memberikan ancaman serius bagi pertahanan tuan rumah.
Ketika lini belakang goyah, lini tengah tumpul, dan lini depan tanpa penyelesaian, hasil seperti ini menjadi konsekuensi logis. Juventus memang memegang penguasaan bola lebih banyak, tapi tidak tahu bagaimana menggunakannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: onefootball