Santri dan Jalan Sunyi Toleransi

Santri dan Jalan Sunyi Toleransi

Ilustrasi santri--UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Mengawal kemerdekaan berarti menjaga nurani bangsa agar tetap waras. Menuju peradaban dunia berarti membawa kearifan lokal ke ruang global tanpa kehilangan jati diri. Dalam kesunyian pesantren-pesantren kecil itu, tugas itu sedang dijalankan –diam-diam, pelan, tapi pasti. 

Dari tangan-tangan sederhana para santri, lahir keteduhan yang meneguhkan makna kemerdekaan sejati: merdeka untuk menghormati dan bebas untuk mencintai.

Selamat Hari Santri 2025! Santri berdaya Indonesia teduh dan damai. (*)

*) Immanuel Yosua adalah dosen STTIAA Mojokerto dan pembelajar moderasi beragama.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: