Rating Pemain Barcelona Usai Dipermalukan Real Madrid: Szczesny Oke, Sisanya Ancur Lebur

Ia juga melakukan aksi gemilang di babak kedua ketika menepis penalti Mbappe, menjaga asa tim tetap hidup. Namun dua gol yang bersarang di gawangnya datang dari situasi yang benar-benar tak bisa ia cegah. Hasil dari kesalahan kolektif rekan-rekannya.

Kuartet lini belakang Barcelona tampil jauh di bawah standar. Jules Kounde menjadi salah satu titik lemah paling jelas. Ia berkali-kali dibuat kewalahan oleh kecepatan dan pergerakan Vinícius Jr, yang dengan mudah menembus sisi kanan pertahanan Barca.

Tidak hanya itu, Kounde juga gagal memberikan dukungan bagi Lamine Yamal ketika tim berusaha membangun serangan, membuat sisi kanan Barca sering kehilangan keseimbangan.

Di jantung pertahanan, Pau Cubarsi terlihat canggung menghadapi Kylian Mbappe. Bek muda itu terlambat membaca pergerakan lawan pada gol pembuka Madrid. Membiarkan Mbappe lolos di belakangnya untuk menuntaskan umpan terobosan Jude Bellingham.

Eric Garcia, yang tampil sebagai rekan Cubarsí, sebenarnya cukup berani membawa bola ke depan untuk memecah tekanan. Namun keberaniannya tidak diimbangi dengan konsentrasi penuh dalam bertahan.

Ia menjadi penyebab hadiah penalti untuk Madrid setelah bola mengenai tangannya. Di sisi lain, Alejandro Balde mencoba membantu serangan dengan beberapa tusukan dari sisi kiri, tetapi kontribusinya tidak efektif.

Masalah tak berhenti di situ, karena lini tengah Barcelona pun kehilangan arah. Frenkie de Jong tampil pasif dan terlalu berhati-hati dalam mengalirkan bola. 

BACA JUGA:Klasemen Liga Spanyol Pekan 9: Real Madrid di Puncak, Barcelona Siapkan Kudeta di El Clasico

BACA JUGA:Laga Barcelona vs VIllarreal Batal Digelar di Miami, Kok Bisa?

Aksi Frenkie de Jong dalam laga El Clasico Real Madrid vs Barcelona, lanjutan pekan kesepuluh Liga Spanyol 2025/2026, Senin 27 Oktober 2025--Getty Images

Pedri sempat menjadi titik terang sesaat ketika berhasil mencuri bola dari Arda Guler dan membangun serangan yang berujung pada gol penyama kedudukan Fermin López. Namun, selebihnya, ia sering kalah duel dan tertipu gerakan Bellingham.

Frustrasi Pedri terlihat jelas di babak kedua, hingga akhirnya ia diusir keluar lapangan karena kartu kuning kedua di masa tambahan waktu. Ia menutup malam buruk Barcelona dengan cara yang pahit.

Fermin Lopez, pencetak satu-satunya gol bagi Barcelona, menunjukkan naluri menyerang yang bagus dengan posisinya di dalam kotak penalti. Tetapi secara keseluruhan, kontribusinya tidak cukup besar.

Di sektor depan, performa para penyerang Barcelona benar-benar mengecewakan. Lamine Yamal, yang diharapkan menjadi pembeda, tampil di bawah tekanan dan jauh dari performa terbaiknya. 

BACA JUGA:Banding Kartu Merah Hansi Flick Ditolak, Barcelona Tanpa Pelatih di El Clasico

Sumber: berbagai sumber