Yamaha M1-V4 Masih Tertatih di Sepang
Augusto Fernandez (7), saat beraksi di GP Malaysia 2025--Twitter Monster Energy Yamaha MotoGP @YamahaMotoGP
HARIAN DISWAY - Proyek Yamaha M1-V4 kembali diuji di bawah teriknya Sirkuit Sepang, namun hasilnya belum menggembirakan. Augusto Fernandez menuntaskan balapan di posisi ke-18, dan sinyal stagnasi mulai terlihat dari mesin prototype yang digadang-gadang menjadi harapan baru Yamaha.
Penampilan kedua Yamaha M1-V4 sebagai wildcard kembali diuji di bawah terik, lembap, dan panasnya cuaca Sepang. Namun setelah balapan utama, Augusto Fernandez mengakui bahwa tim lebih banyak menemukan kebingungan daripada solusi.
Fernandez menyelesaikan balapan hari Minggu di posisi ke-18, tertinggal 47,060 detik dari Alex Marquez yang keluar sebagai pemenang. Secara performa, meski sudah memenuhi target minimum untuk menyelesaikan 20 putaran, proyek M1-V4 ini masih membutuhkan waktu panjang untuk mencapai kesempurnaan.
Start dari posisi ke-23 atau yang terakhir di grid, Fernandez lebih tampak seperti berjuang bertahan hidup sendirian ketimbang mengikuti balapan normal.
Satu-satunya referensi terdekatnya di lintasan hanyalah test rider Ducati, Michele Pirro, yang akhirnya mampu menyalip M1-V4 di tujuh lap terakhir.
Jika dibandingkan dengan hasil wildcard pertama di Misano — di mana M1-V4 finis ke-14 dan tertinggal 61,504 detik dari Marc Marquez — catatan waktu di Sepang memang lebih baik. Namun, data tersebut juga mengkonfirmasi adanya stagnasi sementara pada proyek Yamaha M1-V4.
BACA JUGA:MotoGP Malaysia 2025: Alex Marquez Juara, Ban Bocor Gagalkan Pecco Bagnaia
BACA JUGA:MotoGP Malaysia 2025: Pecco Bagnaia Juara Sprint Race, Alex Marquez Kunci Gelar Runner-Up
Yang paling terlihat, M1-V4 masih belum mencapai daya top-end khas mesin V4, alias masih kurang bertenaga di lintasan lurus.
Top speed prototipe M1-V4 hanya mencapai 329,2 km/jam, lebih rendah dibandingkan KTM RC16 milik Pedro Acosta (341,7 km/jam), bahkan sedikit di bawah M1 milik Fabio Quartararo (333,3 km/jam).
“Kami telah melakukan semua yang kami bisa dengan sumber daya yang ada. Saat ini kami membutuhkan suku cadang, kami membutuhkan sesuatu yang berbeda,” ujar Augusto Fernandez.
Selanjutnya, M1-V4 akan kembali turun sebagai wildcard di Valencia — situasi yang menegangkan bagi Yamaha, terutama Fabio Quartararo terus mendesak pabrikan agar segera menunjukkan kemajuan nyata.
Pengembangan M1-V4 harus dipercepat sebelum revolusi teknis MotoGP 2027. Risiko kegagalan masih mengintai, dan Yamaha sepenuhnya menyadari itu. Arah pengembangan sudah jelas, namun waktu terus berjalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: