Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (66): Menutup Malam dengan Hidangan Sichuan

Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (66): Menutup Malam dengan Hidangan Sichuan

PEDAGANG PENGANAN membuka lapak di depan rumah yang masih bergaya kuno di Jiangshan, Xichang.-Doan Widhiandono-

Perjalanan kami diakhiri dengan sebuah kejutan. Yakni, menikmati barbecue khas Sichuan. Padahal, tak sampai dua jam sebelumnya, kami sudah menuntaskan makan malam sebelum berangkat.


LUKISAN BORDIR yang dibuat dengan perspektif sempurna dipajang di musem Kota Kuno Jiangshan, Xichang.-Doan Widhiandono-

Salah satu ciri khas hidangan itu adalah hua jiao atau ’’cabai’’ Sichuan. Bentuknya lebih besar daripada merica. Tetapi, setiap gigitan menghadirkan sensasi pedas sekaligus kebas. ’’It makes your mouth numb!” cetus Vighnesh, jurnalis dari India yang makan semeja dengan saya.

Menjelang malam, lentera masih menyala. Musik sudah mulai hilang. Pengunjung juga berkurang. Meninggalkan kota melalui gerbang selatan, saya menoleh sekali lagi. Kota tua itu tidak statis. Ia hidup melalui karya seni, musik, aktivitas warga, dan bahkan sensasi pedas makanan lokal.

Di atas menara gerbang, lampion naga itu tetap menyala. Seperti mengucapkan salam perpisahan: 来再 (lai zai). Datanglah lagi!

Dan esok harinya, beberapa dari kami memang datang lagi ke kota tua itu. Untuk kembali menjalani ’’peziarahan’’ dalam suasana yang lebih sunyi… (*/bersambung)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: