Cheng Yu Pilihan Elena Hendropurnomo, Siswi SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya: Zhi Zu Zhi Jie

Cheng Yu Pilihan Elena Hendropurnomo, Siswi SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya: Zhi Zu Zhi Jie

ELENA HENDROPURNOMO menghidupi prinsip zhǐ zú zhī jiè yang membuatnya senantiasa merasa bersyukur.--Dokumentasi Elena Hendropurnomo

HARIAN DISWAY - Dari orang tua dan kebaktian di gereja, Elena Hendropurnomo mendapatkan kata mutiara, “Every day may not be good, but there is something good worth being grateful for in every day”.

Ya, setiap hari mungkin tidak selalu baik, tetapi akan selalu ada sesuatu yang baik untuk disyukuri setiap harinya.

Siswi kelas XII SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya itu terus menjadikan petuah tersebut sebagai pegangan hidup. 

Sebab, menurutnya, “Kita cenderung melihat keadaan dari sisi negatif, sehingga kita lupa akan kebaikan dan berkat yang kita terima setiap hari (berpikir positif). Makanya, setiap hari kita perlu bersyukur, agar hati lebih tentram.”

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Dekan Fakultas Teknologi dan Desain Universitas Ma Chung Romy Budhi Widodo: Xiu Xin Yang Xing

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Hamid Nabhan Perupa dan penulis: Shi Ke Er Zhi

Sebagaimana ajaran Lao Tzu, pendiri Taoisme, kita mesti banyak-banyak bersyukur dan tahu merasa cukup. 

Dalam buku klasik Catatan Tiga Negara (三国志) disebutkan, “Barang siapa yang tidak bersyukur dan merasa cukup, akan kehilangan apa yang diinginkannya” (如不知足,则失所欲). 

Bahkan, kitab historis Shiji (史记) mengingatkan, “Jika sudah punya tetapi tidak bersyukur dan tidak merasa cukup, yang dipunya pun akan hilang pada akhirnya” (有而不知足,失其所以有).

Barangkali, itulah alasan pepatah Tiongkok selalu mengingatkan kita untuk “止足之戒” (zhǐ zú zhī jiè): melecut diri agar senantiasa bersyukur, merasa cukup, dan tahu kapan berhenti. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: