Gubernur Khofifah dan Kaka Slank Ajak Tanam Mangrove di Bangkalan

Gubernur Khofifah dan Kaka Slank Ajak Tanam Mangrove di Bangkalan

Khofifah dan Kaka Slank menenam Mangrove bersama di Bangkalan-humas pemrov Jatim -

Dia juga mengatakan lingkungan yang sehat dan lestari merupakan fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi yang adil dan berkelanjutan. Karena itu, dia menggalakkan program gerakan Ayo Nandur. 

Pemprov Jatim ingin menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa menjaga alam bukan hanya tugas pemerintah. Tapi tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat.

BACA JUGA:Pasar Murah di Bondowoso, Gubernur Khofifah Pastikan Ketersediaan Barang dan Harga Terjangkau

Kegiatan lain yang digelar pada Festival Mangrove VIII antara lain pelepasliaran burung air, tebar benih kepiting, pengobatan gratis, serta edukasi lingkungan bagi pelajar. 

Lalu, ada pameran produk hilirisasi mangrove, fashion show batik pewarna alam, dan Mangrove Harmony Ride sebagai kampanye gaya hidup rendah emisi.

Festival Mangrove III mengangkat tema Jatim Tangguh Terus Bertumbuh. Kegiatan tersebut mempertegas komitmen Jawa Timur dalam memperkuat ketahanan wilayah dan pembangunan hijau. 

“ Ini sejalan dengan visi Jatim Gerbang Baru Nusantara serta target nasional Net Zero Emission 2060,” kata Khofifah. 

BACA JUGA:Kolaborasi Mahasiswa Untag Surabaya dan UniMAP Malaysia, Bantu UMKM Terasi dan Pulihkan Mangrove di Pesisir Surabaya

BACA JUGA:Tanggal 26 Juli 2025 Memperingati Hari Mangrove Sedunia, Begini Sejarah dan Peran Sang Benteng Pesisir

Saat ini, data Peta Mangrove Nasional 2024 dari KLHK, menunjukkan luas mangrove di  Jawa Timur mencapai 30.839,3 hektar. Jumlah tersebut merupakan 48,38 persen dari total mangrove di Pulau Jawa. 

Selama empat tahun terakhir, luasan mangrove di Jatim meningkat 3.618 hektare, atau 13,29 persen. “ Ini ikhtiar menjaga bumi agar tetap lestari bagi generasi mendatang,” tegas Khofifah.

Kepala Dinas Kehutanan Jatim Jumadi menyebut bahwa pada 2025 Pemprov Jatim telah dan akan melaksanakan rehabilitasi mangrove seluas 85,1 hektar. Luasan tersebut memiliki potensi serapan karbon mencapai 3.435,49 ton CO₂ ekuivalen.

“Capaian ini menunjukkan kuatnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam menjaga ekosistem mangrove. Jawa Timur kini tercatat sebagai provinsi dengan luasan mangrove terbesar di Pulau Jawa,” ujarnya.

BACA JUGA:TPS Jadikan Mangrove Simbol Keberlanjutan, Rehabilitasi 22,7 Hektare Hutan Pesisir Sejak 2010

Festival Mangrove VIII ini mendapat dari berbagai pihak. Antara lain, KLHK, Pemkab Bangkalan, Bank Indonesia Jatim, TNI AL, Komando Armada II, M4CR, IKA Universitas Airlangga, YAGASU, dan Bank Jatim. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: