Ulasan Film Pangku Karya Reza Rahadian: Memangku Hidup yang Tak Boleh Membeku
ADEGAN Sartika dan putranya, Bayu, selalu sukses mengaduk-aduk emosi penonton film Pangku.--Gambar Gerak
HARIAN DISWAY - Sebuah pilihan menentukan jalan panjang yang harus dilalui setelahnya. Kendati bahagianya hanya sesaat, hidup tetap harus terus berjalan. Jangan sampai membeku.
Perasaan itu menguasai saya sampai berjam-jam lamanya setelah kaki saya meninggalkan studio tempat Pangku diputar pada Jumat malam, 7 November 2025.
Film yang merupakan debut Reza Rahardian sebagai sutradara itu menyuguhkan realita yang jujur kepada para penonton.
Saya yakin, bukan saya seorang yang pulang dari bioskop sambil membawa perenungan panjang malam itu.
BACA JUGA:Sinopsis Film Pangku, Kisah Perempuan di Tengah Kerasnya Jalur Pantura
BACA JUGA:5 Pemeran Film Pangku, Claresta Taufan dan Fedi Nuril Jadi Pasangan Kekasih Penuh Dilema
Realita para pengaduk kopi dan penyuguh kenikmatan sesaat yang bertebaran di titik-titik tertentu Jalur Pantura dikemas lembut oleh Reza.
Melalui visual yang apik, sineas 38 tahun itu seperti mengatakan kepada para penonton bahwa mereka ada di sana tanpa kita pernah bersentuhan. Dan, kini saat mereka dihadirkan di hadapan kita, kita tak perlu menyalahkan mereka.
Sartika dan Kisah Cintanya
Pangku bercerita tentang Sartika (Claresta Taufan). Perempuan yang dipaksa perkasa oleh keadaan. Nekat mencari pekerjaan dalam kondisi hamil tua, nasib mempertemukannya dengan dunia baru yang mengubah kisah hidupnya untuk selamanya.
Sartika sampai di Jalur Pantura dan bertemu Maya (Christine Hakim), pemilik warung kopi. Realita film yang beririsan dengan fakta kehidupan disampaikan Reza di sini. Orang miskin lebih gampang menolong orang lain. Tanpa banyak bertanya, Maya menerima Sartika di rumahnya.

MAYA yang diperankan Christine Hakim selalu menjadi --Gambar Gerak
BACA JUGA:Reza Rahadian Buat Karya Seni Eudaimonia di ARTJOG 2025, Terinspirasi dari Filsafat Yunani Kuno
BACA JUGA:Deretan Artis yang Ikut Aksi Demo di DPR, Ada Reza Rahadian Hingga Bintang Emon
Bahkan, Sartika melahirkan Bayu (Shakeel Fauzi) di sana. Bayu lahir pada 1998. Latar waktu menggiring penonton pada situasi Indonesia yang tidak menentu pada masa itu. Bayu tumbuh besar dalam asuhan Sartika serta Maya dan suaminya.
Beratnya beban hidup memaksa Sartika bekerja di warkop Maya karena dia tak lagi hanya menumpang, melainkan tinggal di sana bersama Bayu. Jadilah mereka keluarga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: