Reza Rahadian dan Persembahan Cintanya untuk Perempuan lewat Pangku: Empat di BIFF, Empat di FFI
PARA JURI FFI 2025 untuk Film Cerita Panjang Terbaik mengumumkan kemenangan Pangku di panggung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.--X-@HabisNontonFilm
HARIAN DISWAY - Seperti ramalan banyak orang, Pangku meraih penghargaan di ajang Festival Film Indonesia 2025. Malam penganugerahan bertajuk Puspawarna Sinema Indonesia itu menghadiahkan tidak hanya satu, melainkan empat piala sekaligus untuk film debut Reza Rahadian itu.
“Buat saya, film ini adalah wujud terima kasih saya pada kekuatan para perempuan-perempuan hebat di luar sana yang terus berjuang di tengah keterbatasan yang ada,” ucap Reza saat menerima penghargaan kategori Film Cerita Panjang Terbaik pada Kamis malam, 20 November 2025.
Tepuk tangan panjang dan standing ovation ditujukan pada aktor 38 tahun tersebut saat Pangku yang menyorot dinamika dan realita warung kopi Pangku itu diumumkan sebagai pemenang.
Pangku mengalahkan empat film apik lainnya dalam kategori tersebut. Yakni, Jumbo, Sore: Istri dari Masa Depan, Pengepungan di Bukit Duri, dan Perang Kota.
BACA JUGA:Ulasan Film Pangku Karya Reza Rahadian: Memangku Hidup yang Tak Boleh Membeku
BACA JUGA:5 Pemeran Film Pangku, Claresta Taufan dan Fedi Nuril Jadi Pasangan Kekasih Penuh Dilema
Film yang diproduksi Gambar Gerak dan diproduseri Arya Ibrahim & Gita Fara itu memang layak menjadi juara. Sejak kali pertama menyapa movie goers pada 6 November 2025, Pangku sudah menuai banyak apresiasi. Bahkan, film berdurasi 100 menit itu masih tayang di bioskop sampai sekarang.
Melalui akun X-nya, Gambar Gerak Film menuliskan bahwa 453.252 pasang mata sudah menonton Pangku hingga Jumat sore, 21 November 2025. Bahkan, sebagian menyempatkan untuk menonton lebih dari satu kali. Felix K. Nesi salah satunya.
Lelaki yang bersama Reza mendapatkan penghargaan FFI 2025 sebagai Penulis Skenario Asli Terbaik di film Pangku itu mengaku tergerak untuk menonton lagi setelah membaca banyak ulasan positif terhadap film tersebut.
“Setelah menonton lagi, saya mendapatkan lebih banyak pemahaman baru memang. Reza Rahadian itu sangat detail dan mungkin itu juga yang membuat para penonton merasa film itu relate dengan mereka,” paparnya.

REZA RAHADIAN dan Felix K. Nesi menerima Piala Citra untuk Penulis Skenario Asli Terbaik pada Kamis, 20 November 2025.--X-@MabukSinema
BACA JUGA:Sinopsis Film Pangku, Kisah Perempuan di Tengah Kerasnya Jalur Pantura
BACA JUGA:20 Tahun Berlakon, Reza Rahardian Bercerita dengan Raga di ARTJOG 2025
Sama seperti pendapat banyak orang, Felix pun mengatakan bahwa visual Pangku memang bagus. Maka, wajar jika Pangku juga meraih Piala Citra untuk kategori Pengarah Artistik Terbaik. Eros Eflin dipuji karena berhasil menghadirkan elemen-elemen visual dan desain yang estetis dalam Pangku.
Kendati disuguhi visual dengan tone yang gloomy, penonton mampu menangkap pesan yang disampaikan Reza dengan baik. Bukan hanya itu, kecermatan Reza dalam meracik film perdananya tersebut juga tegas menyampaikan nilai-nilai yang ia pegang selama ini.
“Terasa sekali betapa kerasnya kerja penyutradaraan Reza Rahadian untuk menghormati karakter-karakter perempuan yang ada dalam film,” ungkap Kalis Mardiasih, penulis sekaligus aktivis perempuan yang menonton Pangku pada hari pertama tayang.
“Mata kamera betul-betul sangat berhati-hati dalam merekam semua unsur seksualitas yang tidak terhindarkan sebagai penggerak cerita,” lanjutnya dalam ulasan tertulis yang dia bagikan melalui akun media sosial (medsos) pribadinya.
BACA JUGA:Menelisik Lokalisasi Surabaya yang Menggeliat Lagi, Media Sosial Sarang Prostitusi
BACA JUGA:Transformasi Dolly Dari Eks-Lokalisasi Jadi Kampung Batik dan Sentra Kreatif
Piala Citra keempat Pangku diraih melalui akting Christine Hakim. Aktris senior itu meraih penghargaan sebagai Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik. Akting Christine sebagai Bu Maya dalam film yang berlatar tempat di Eretan, Indramayu, itu memang menjadi roh cerita.
“Yooo siapa bisa ngalahin Christine Hakim,” ungkap Endang Purwani Uban begitu mendengar nama Christine disebut sebagai pemenang kategori tersebut.
Penari yang lulusan UI itu nonton bareng (nobar) bersama ILUNI begitu Pangku tayang di bioskop. Sejak awal, dia terkesan pada akting Christine.
Apalagi, sebagai pelakon kawakan, Christine terlihat sangat nyaman beradu peran dengan Claresta Taufan (pemeran Sartika) dan Shakeel Fauzi (pemeran Bayu) yang pendatang baru. “Itu kalau bukan Christine Hakim tidak akan bisa senatural itu,” lanjut Endang.
BACA JUGA:Bikin Bangga! Gadis Kretek Menang Besar di Asian Contents Awards & Global OTT Awards BIFF 2024
BACA JUGA:Reza Rahadian Buat Karya Seni Eudaimonia di ARTJOG 2025, Terinspirasi dari Filsafat Yunani Kuno
Pangku yang sarat kritik sosial kembali menjadi sensasi, sama seperti September lalu saat memborong empat piala di Busan International Film Festival (BIFF). Dan, di akhir pidatonya, Reza tetap menggarisbawahi kritiknya terhadap sistem pendidikan di dalam negeri.
“Buat Bayu-Bayu kecil di luar sana dan para pemangku kebijakan, semoga kalian-kalian adalah orang-orang yang tidak lagi membatasi mereka (Bayu-Bayu kecil, Red.) untuk bersekolah dan mendapatkan hak untuk berpendidikan,” tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: