Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Rakit Bom Sendiri dan Ledakkan Pakai Remot
Juru Bicara Densus 88 Antiteros AKB Mayndra Eka Wardhana, mengatakan bahwa sebagian bom yang digunakan NF dikendalikan jarak jauh menggunakan remot.--Dok. Disway
HARIAN DISWAY – Penyelidikan kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta semakin terkuak. Pelaku, seorang anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) berinisial NF (17), diduga merakit sendiri bom yang ia ledakkan.
Juru Bicara Densus 88 Antiteros AKB Mayndra Eka Wardhana mengatakan bahwa sebagian bom yang digunakan NF dikendalikan jarak jauh.
BACA JUGA:Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Diketahui Akses Dark Web hingga Forum Ekstremis Online
"Beberapa iya (dikendalikan atau dipicu remot, red), tapi terkait dengan teknis yang itu berkenan konfirmasi ke Gegana atau ke Bid Humas Polda Metro Jaya," ujarnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, NF diketahui merakit bom tersebut secara mandiri setelah mempelajari cara-cara pembuatan bahan peledak melalui internet.
"Dirakit sendiri dan pelaku mengakses melalui internet cara-cara merakit bom," sebutnya.
BACA JUGA:Dugaan Motif Bullying di Kasus Peledakan SMAN 72 Kelapa Gading, Jakut: Tanggung Jawab Sekolah
Lebih lanjut, Mayndra juga mengungkap bahwa pelaku memiliki pola perilaku daring yang mencurigakan.
NF dilaporkan sering mengunjungi komunitas dan forum daring di situs gelap (dark web) yang menampilkan konten ekstrem.
"Yang bersangkutan kerap mengunjungi komunitas daring, terutama di forum dan situs-situs gelap yang menampilkan video atau foto orang yang benar-benar meninggal dunia, biasanya akibat kecelakaan, perang, pembunuhan, atau kejadian brutal lainnya," paparnya.
BACA JUGA:Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta Utara: Anak Broken Home
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Komber Budi Hermanto, mengatakan bahwa NF terlihat membawa tas sekolah dan satu tas jinjing saat tiba di sekolah. Tepatnya sebelum ledakan terjadi.
"Kita menjawab tadi temuan ini memang kalau dilihat dari CCTV kedatangan anak ini sudah membawa tas sekolah dengan tas yang dijinjing. Itu semua barang-barang berada di dalam situ," jelasnya.
Selain itu, ia juga menyebut bahwa tidak semua bom berhasil meledak, karena diduga terdapat beberapa sumbu yang gagal terpicu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: