Pep Guardiola Pertimbangkan Pulang ke Barcelona, Tempat Segalanya Dimulai

Pep Guardiola Pertimbangkan Pulang ke Barcelona, Tempat Segalanya Dimulai

Pep Guardiola, pelatih Manchester City, tidak menutup kemungkinan untuk kembali melatih Barcelona.-Manchester City Official Website-Manchester City Official Website

HARIAN DISWAYPep Guardiola, pelatih Manchester City, mengungkapkan bahwa ia tidak menutup kemungkinan kembali melatih Barcelona. Pernyataan itu disampaikan dalam wawancara dengan RAC1 pada Senin, 17 November 2025.

Guardiola menyatakan bahwa Barcelona telah memberinya segalanya, baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih. Karena itu, ia tidak menolak peluang untuk kembali ke klub yang dijuluki Blaugrana tersebut.

“Saya tidak menyingkirkan kemungkinan kembali ke Barca,” ujar mantan kapten sekaligus pelatih Barcelona itu.

Namun, Guardiola juga menekankan pentingnya memberi kesempatan kepada pelatih muda. Ia menyebut bahwa posisi pelatih di klub besar seperti Real Madrid atau Barcelona adalah “panggung” yang layak diisi oleh generasi baru.

“Kehidupan ini tentang panggung. Saya yakin ada pelatih muda lain yang akan senang menaiki panggung itu, seperti saya dulu,” tambahnya.

BACA JUGA:Barcelona Bidik Daniel Munoz dari Crystal Palace, Flick Ingin Rombak Pertahanan

BACA JUGA:De La Fuente Kaget, Barcelona Tangani Cedera Lamine Yamal Tanpa Koordinasi

Kiprah Guardiola di Barcelona: Dua Era, Satu Warisan

Perjalanan Guardiola di Barcelona terbagi dalam dua babak penting: sebagai pemain dan sebagai pelatih.

Sebagai gelandang andalan era Johan Cruyff, ia membantu Barcelona meraih enam gelar La Liga, Piala Eropa 1992, serta berbagai trofi domestik.

Ia dikenal karena kemampuan membaca permainan, mengatur tempo, dan membangun serangan dengan tenang namun mematikan, kualitas yang menjadikannya tulang punggung tim impian Cruyff.


Pep Guardiola muda saat masih bermain sebagai pemain gelandang Barcelona.-Manchester City Official Website-Manchester City Official Website

Ketika kembali sebagai pelatih pada 2008, Guardiola membawa revolusi taktik. Ia menerapkan pressing intensif, menggeser Lionel Messi ke posisi false nine, dan memberi kepercayaan penuh kepada pemain muda seperti Sergio Busquets dan Pedro.

Dalam empat musim, ia mempersembahkan 14 trofi, termasuk dua gelar Liga Champions dan tiga gelar La Liga. Pendekatannya tidak hanya mengubah Barcelona, tetapi juga menjadi fondasi filosofi sepak bola modern di seluruh dunia.

BACA JUGA:Lamine Yamal Minta Barcelona Pertahankan Robert Lewandowski untuk Transfer Mendatang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: goal