Kondisi Pelajar SMAN 72 Jakarta, Pelaku Ledakan: Akan Direhabilitasi
ILUSTRASI Kondisi Pelajar SMAN 72 Jakarta, Pelaku Ledakan: Akan Direhabilitasi.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Greg Barton adalah ketua Global Islamic Politics, Alfred Deakin Institute for Citizenship and Globalisation, Deakin University, Melbourne, Australia.
Barton mengutip data Kepolisian Federal Australia (AFP) bahwa setiap kasus kontraterorisme di Australia tahun 2024 melibatkan anak di bawah umur atau dewasa muda.
The Australian Security Intelligence Organisation (ASIO) menyatakan, sekitar 20 persen dari kasus kontraterorisme prioritasnya melibatkan anak di bawah umur.
Selama empat tahun terakhir, AFP dan mitra kepolisiannya telah melakukan 35 investigasi kontraterorisme yang melibatkan anak di bawah umur, dengan anak termuda berusia 12 tahun.
Sebagian besar investigasi berujung pada tuntutan hukum. Dua remaja, berusia 14 dan 16 tahun, telah dihukum.
Laporan tersebut melibatkan Amerika Serikat (AS), Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Inggris Raya. Itu merupakan peringatan.
Laporan itu mengajak orang tua, guru, dan pihak lain yang bekerja dengan remaja untuk memperhatikan tanda-tanda radikalisasi daring.
Sayangnya, laporan dari lima negara tersebut tidak menjelaskan tanda-tanda peringatan dini dengan lebih baik. Namun, niatnya tulus dan kebutuhannya mendesak.
Di Australia, pekerja masyarakat dan polisi telah lama berfokus pada tiga area perubahan perilaku anak dan remaja yang dapat diamati.
Pertama, perubahan dalam ideologi atau keyakinan yang diungkapkan
Kedua, perubahan dalam hubungan, termasuk membentuk persahabatan baru, dan tiba-tiba putus dengan teman lama.
Ketiga, perubahan tipikal dalam tindakan yang melibatkan perilaku transgresif. Misalnya, mendapat masalah di sekolah atau mungkin dengan polisi.
Bila terjadi perubahan secara serentak di seluruh domain itu, ada kemungkinan besar terjadi sesuatu dalam kehidupan anak muda. Itu bisa radikalisasi, yang memerlukan intervensi ortu dan pendidik.
Sebenarnya, tiga perubahan itu umum terjadi pada remaja. Namun, jika ketiga indikasi tersebut terjadi sekaligus, terutama peningkatan perubahan seiring waktu, merupakan indikasi bahwa anak perlu perhatian serius.
Tindakan radikal anak dan remaja tidak tiba-tiba. Tiga indikator tersebut bisa menjadi pedoman ortu dan guru dalam mengamati anak dan remaja. Pastinya, beban para pendidik bertambah. Tidak cuma mengajar ilmu pengetahuan dan etika. Kini ditambahi hal itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: