Cara Membuat Edible Plastic dari Tapioka ala Mahasiswa UK Petra, Bisa Kurangi Sampah Plastik

Cara Membuat Edible Plastic dari Tapioka ala Mahasiswa UK Petra, Bisa Kurangi Sampah Plastik

Kegiatan membuat edible plastic yang dilakukan oleh mahasiswa UK Petra bersama warga di Kelurahan Siwalankerto, Surabaya. - - Petra Christian University

Adapun bahan-bahan yang diperlukan adalah panci, pengaduk, kompor, wadah atau loyang, timbangan, gelas ukur, dan pipet.

Pertama, timbang 4 gram tepung tapioka di dalam wadah. Kemudian, campurkan dengan 80 mili liter air dan tepung di dalam panci. Aduk rata tepung dan air sampai tercampur sempurna.

Lalu, nyalakan kompor dengan api kecil dan masak adonan sampai mendidih. Aduk terus adonan selama proses memasak. Jika sudah mendidih, matikan kompor dan masukkan 1 mililiter gliserol ke dalam adonan. Aduk sampai merata.

BACA JUGA:Petra Christian University Resmikan Laboratorium Smart System, Dukung Industri 4.0

BACA JUGA:Desainer Didiet Maulana Rilis Buku di Universitas Kristen Petra, Kisahkan Pengalaman Hidup Hingga Pendapat Soal Media Sosial

Setelah itu, tuang adonan di loyang atau wadah. Tipiskan adonan sampai merata dan tunggu sampai mengering. Terakhir, kupas adonan dari wadah dan edible plastic siap dipakai.

Usai membuat adonan, mahasiswa dan warga bisa memakai langsung produk edible plastic itu sebagai wadah meletakkan teh, kopi, dan gula.

Dengan adanya workshop tersebut, warga maupun mahasiswa dapat memperoleh keterampilan baru. Seluruh peserta juga mampu menyadari betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dengan mengurangi sampah.

Selain mempelajari edible plastic, KBM IX juga mengajak mahasiswa untuk memberikan dampak nyata mengurangi sampah plastik dengan membuat ecobricks pada Minggu, 23 November 2025.

BACA JUGA:Rancang Maket Gubeng, Mahasiswa Petra Hadirkan Konsep Walkable City dalam 30 Tahun ke Depan

BACA JUGA:Yang Terbaik di Ajang Surabaya Tourism Awards 2023: SWK Siwalankerto Ramahnya Kebangetan (30)

Sebanyak 33 grup mahasiswa membuat ecobricks dengan mengisi botol plastik bekas dengan menggunakan sampah plastik sampai menjadi padat.

Kemudian, botol disusun menjadi pot atau wadah tanam. Warga dan mahasiswa menggunakan itu untuk menanam bibit cabai. “Ecobricks tersebut kemudian diberikan kepada warga di Gang Pisang,” tambah Marcell.

Gang Pisang terletak di area Siwalankerto, Surabaya. Area itu merupakan kawasan padat penduduk. Akibatnya, ruang terbuka hijau masih terbatas.

Kondisi itu memberikan peluang luas untuk kegiatan penghijauan yang optimal, guna meningkatkan kualitas lingkungan dan kenyamanan warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: