Petra Christian University Resmikan Laboratorium Smart System, Dukung Industri 4.0
Handry Khoswanto menjelaskan tentang proses dari mesin-mesin di lab smart system pada tamu undangan pada Rabu, 4 Desember 2024. -Vincentius Andito-HARIAN DISWAY
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Usai membuka laboratorium investasi, pada Rabu, 4 Oktober 2024, Petra Christian University (PCU) kembali membuka laboratorium baru di Gedung P. Yakni Laboratorium Smart System, yang akan mengakomodasi kebutuhan mahasiswa untuk belajar dengan teknologi pintar.
Melalui laboratorium itu, mahasiswa bisa melakukan simulasi industri. Berbagai alat bantu sudah dilengkapi dengan kecerdasan buatan. Sehingga bisa dimanfaatkan maksimal oleh mahasiswa. Apalagi saat ini, pemerintah Indonesia sedang menggenjot percepatan industri manufaktur.
Laboratorium itu merupakan hasil kerja sama PCU dengan beberapa instansi pemerintahan dan perusahaan swasta. Seperti PT. Insera Sena (Polygon), Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) serta PT. Surya Sarana Dinamika. Kolaborasi adalah cara paling efektif untuk mempercepat pertumbuhan.
Ketua Pilar Delivery & Capability PIDI 4.0, Ahmad Cahyo Nugroho mengungkapkan, "Untuk mempercepat laju pertumbuhan, kita harus berkolaborasi. Baik antara akademisi, pemerintah maupun para pelaku bisnis," ujarnya. Ahmad menjelaskan bahwa Indonesia punya potensi yang besar di bidang manufaktur.
BACA JUGA:Siminvestival di PCU, Belajar Investasi dari Lo Kheng Hong dan Triwira Tjandra
BACA JUGA:Batik Cap Dolly, Warga Eks Lokalisasi Berkolaborasi dengan PCU, Kreasikan Batik Ramah Lingkungan
Tamu undangan menonton bagaimana proses industri manufaktur yang ada di lab smart system PCU. -Vincentius Andito-HARIAN DISWAY
Buktinya, Indonesia masuk dalam 15 besar dari kompetisi engineering mengalahkan Jepang, Prancis dan Inggris. Kualitas Indonesia tidak kalah dengan negara-negara maju yang lain. Ia berharap dengan adanya Laboratorium Smart System, daya industri manufaktur Indonesia bisa semakin meningkat.
Apalagi ke depan Laboratorium Smart System bisa digunakan untuk pelatihan dan sertifikasi di bawah naungan PIDI 4.0. "Jadi, untuk perusahaan-perusahaan manufaktur yang ingin melakukan pelatihan, tidak perlu lagi jauh-jauh ke Jakarta," ucap Dekan Fakultas Teknologi Industri PCU Ekadewi Anggraini Handoyo.
Ekadewi juga menyebut bahwa selain melakukan pelatihan, mahasiswanya bisa belajar mengenai proses di industri manufaktur. Apalagi alat-alat yang ada di laboratorium tersebut sama persis dengan yang ada di industri aslinya. Hanya saja, alat-alat tersebut telah dimodifikasi ukurannya. Supaya lebih efisien.
"Seluruh alat yang ada merepresentasikan alat packaging dalam industri-industri besar. Jadi, mahasiswa bisa memahami bagaimana proses alat tersebut bekerja," lanjutnya. Teknis alat tersebut bisa dipelajari untuk semua prodi teknik yang ada di PCU.
BACA JUGA:Innofashion Show 6 Evolve, Cara PCU Membangun Personal Branding di Dunia Fashion
Ekadewi Anggraini Handoyo menjelaskan bagaimana alat-alat di sana bekerja. -Vincentius Andito-HARIAN DISWAY
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: