Jelang Nataru, Pemerintah Siapkan Sejumlah Pengaturan untuk Cegah Kemacetan di Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk

Jelang Nataru, Pemerintah Siapkan Sejumlah Pengaturan untuk Cegah Kemacetan di Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk

Antrian kendaraan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk jadi pemandangan sehari-hari pasca penutupan Gumitir dan pengetatan kapal imbas tragedi KMP Tunu Pratama Jaya -Kemenhub -

HARIAN DISWAY - Pemerintah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.  

Dalam rapat koordinasi persiapan penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 di Pelabuhan Ketapang, Dirjen Perhubungan Darat, Aan Suhanan menegaskan pengelolaan operasi Nataru tidak boleh dikelola sebagai rutinitas belaka. Ia beralasan karena perjalanan masyarakat diprediksi meningkat hingga 4% dibanding tahun sebelumnya.

“Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk ini menjadi salah satu kluster yang krusial, pergerakan di laut berpengaruh langsung ke darat. Begitu juga sebaliknya, karena saling terkait keselamatannya. Karena itu semua pihak harus menangani operasi Nataru dengan luar biasa bukan sekadar rutinitas,” ujar Aan saat membuka rakor di Banyuwangi, Jawa Timur pada Senin, 24 November 2025. 

Salah satu strategi utama yang disiapkan adalah pembatasan angkutan barang sumbu tiga ke atas. Saat ini pemerintah tengah menggodok Surat Keputusan Bersama (SKB) mengenai pembatasan ini.

“Pemerintah pusat sudah menyusun beberapa regulasi nanti akan diterapkan selama operasi Nataru termasuk di Ketapang-Gilimanuk. Salah satunya akan kita batasi pergerakan angkutan barang sumbu 3 ke atas.  Ini bentuk kehadiran negara untuk memprioritaskan kepentingan yang lebih besar untuk masyarakat,” kata Aan.

BACA JUGA:Jelang Nataru, Pemerintah Gencarkan Ramp Check di Moda Pesawat dan Bus

BACA JUGA:KAI Buka 1,5 Juta Tiket berdiskon untuk Libur Nataru 2025/2026

Selain itu, Aan juga menyebut akan diterapkan delaying system dan buffer zone untuk mengatur arus kendaraan sebelum masuk pelabuhan. Untuk arus lalu lintas arah ke Ketapang (timur-barat), tengah disiapkan buffer zone di Terminal Sri Tanjung dan Grand Watu Dodol. Sementara untuk lalu lintas arah ke Gilimanuk (barat-timur) disiapkan sejumlah area buffer zone seperti Terminal Kargo Gilimanuk, UPPKB Cekik, rest area Rambut Siwi, hingga rest area Pengeragoan.


Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Aan Suhanan dalam peninjauan ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Senin, 24 November 2025-Kemenhub-

“Pelabuhan ini karakteristiknya khusus, tampungan kendaraannya sangat terbatas. Apabila tidak dipersiapkan rekayasa lalu lintas di dalam maupun di luar pelabuhan, bisa berakibat terjadi kemacetan. Sehingga kita perlu strategi delaying system dengan menyiapkan buffer zone,” jelasnya.

Selain itu Aan menjelaskan, akan ada pembagian jenis kendaraan yang menyeberang. Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk diprioritaskan untuk sepeda motor, kendaraan roda empat, dan bus. sementara angkutan logistik yang akan melalui Ketapang diarahkan ke Dermaga Bulusan. Selanjutnya, sambung Aan, guna mengurangi kepadatan arus di Bali, akan dilakukan pengalihan rute kendaraan angkutan barang menuju Lombok

BACA JUGA:Penumpang Udara Diperkirakan Melonjak 5 hingga 7 Persen Saat Periode Nataru

BACA JUGA:Promo Nataru! Tiket Kereta Api Diskon 30 Persen, Intip Wilayah yang Masuk Program KAI

“Karena sudah cukup berat trafik di daratnya (Bali,Red) kita akan alihkan angkutan barang dari dan ke Lombok melalui pelabuhan Jangkar di Situbondo dan pelabuhan Lembar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: