Festival Dongeng Surabaya Tularkan Kemampuan Bercerita kepada Para Guru dan Pegiat Literasi

HARIAN DISWAY - Di benak masyarakat kebanyakan, dongeng adalah cerita anak, kisah pengantar tidur, atau cerita fantasi yang berisi nilai moral. Namun, justru karena itulah dongeng menjadi penting dalam pembentukan karakter anak.

Hingga saat ini, dongeng masih tetap efektif untuk membentuk karakter anak tanpa harus menggurui. Dengan halus, dongeng mengajarkan kebaikan, kejujuran, dan empati melalui tokoh-tokoh yang ada dalam cerita.

Dalam peringatan Hari Dongeng Nasional kali ini, Festival Dongeng Surabaya mengajak para guru dan pegiat literasi untuk berdiskusi tentang dongeng.

Guru Bercerita, Anak Berdaya menjadi topik sesi pertama Workshop Dongeng di Emerald Room salah satu hotel di pusat Kota Surabaya.

BACA JUGA: Kembalikan Dongeng ke Rumah, Festival Dongeng Surabaya ke-10 Usung Jelajah Semesta

BACA JUGA: 7 Manfaat Mendongeng untuk Anak

AGUS SETIYONO alias Kak Agus menceritakan pengalamannya mendongeng dalam Workshop Dongeng Jumat, 28 November 2025. -Boy Slamet-Harian Disway

Workshop tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Festival Dongeng Surabaya. Pada festival tahunan ke-10 itu, Komunitas Kumpul Dongeng Surabaya menggandeng Himpunan Pendidik Anak Usia Dini untuk bersama-sama menghidupkan kembali dongeng untuk anak-anak.

Agung Cahya Karyadi alias Kak Cahyo dan Agus Setiyono alias Kak Agus didapuk sebagai pemateri. Mereka mengajarkan bagaimana teknik mendongeng yang baik dan benar, serta manfaat dongeng untuk perkembangan anak di bawah umur. 

Sebagai guru PAUD sekaligus pendongeng andal Jawa Timur, Kak Agus membagikan pengalamannya mengajar dan perjalanannya sebagai pendongeng. Kak Agus menjelaskan bahwa dongeng bisa membantu anak PAUD menjadi fokus.

“Mengajar anak PAUD harus bisa memancing fokus anak,” ujarnya.

BACA JUGA: Sambut Hari Dongeng Nasional, Berikut 4 Legenda Nusantara yang Jarang Diketahui

BACA JUGA: Dongeng Fabel Mercure Surabaya Grand Mirama Angkat Isu Lingkungan lewat Cerita dan Imajinasi Anak

Dipandu oleh Inge Ariani Safitri alias Bunda Inge, workshop yang dibagi dalam dua sesi itu berlangsung seru. Apalagi, pelatihan itu juga diikuti kelompok Teman Tuli. 

Sumber: