Cheng Yu Pilihan CEO Amithya Hotels Group-Ketua Yayasan Sekolah Gratis Untuk Indonesia Rucita Permatasari: Shou Yuan Jie Guo

HARIAN DISWAY - Ditanya apa yang menjadi moto hidupnyi, Rucita Permatasari menjawab, “Tidak ada balasan untuk perbuatan baik selain kebaikan pula.” Persis terjemahan surah Ar-Rahman ayat 60 yang sering Anda baca: “Hal jazaa’ul ihsaani illal ihsaan.”

CEO Amithya Hotels Group sekaligus ketua yayasan Sekolah Gratis Untuk Indonesia itu juga berprinsip, “Tidak perlu melakukan hal besar, cukup hal kecil tapi dilakukan dengan cinta yang besar.”

Ya, apalagi kita memang tidak senantiasa bisa melakukan sesuatu yang besar setiap hari. Namun, saban harinya pasti selalu ada kesempatan untuk melakukan sesuatu yang tampak kecil atau dirasa tidak berarti.

Balasannya mungkin tidak akan langsung terasa. Malahan, kita acap menyaksikan yang berbuat baik justru lebih sering “ciong” dibandingkan dengan yang berbuat jahat.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Wakil Dekan FISIP Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Mohammad Insan Romadhan: Liang Li Er Xing

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Penyanyi-Penulis Lagu-Content Creator Jovial da Lopez: Shi Bai Nai Cheng Gong Zhi Mu

Bukan hanya di Indonesia, di Tiongkok pun sama —sejak dahulu kala. Sampai-sampai Guan Hanqing 关汉卿, sastrawan era dinasti Yuan, menarasikan dalam satu naskah dramanya, “Yang berbuat baik justru miskin, menderita, dan berumur pendek; yang berbuat jahat justru kaya, tinggi kedudukannya, dan panjang umurnya” (为善的受贫穷更命短，造恶的享富贵又寿延).

Walau demikian, tak usah risau. Wejangan Tiongkok lainnya menenangkan, “Bukan tidak ada balasan, cuma waktunya yang belum sampai” (不是不报，时辰未到). 

Makanya, Liu Bei 刘备, tokoh masyhur Zaman Tiga Negara, dalam surat wasiat kepada anaknya berpesan, “Jangan pernah berpikir untuk berbuat kejahatan meski kecil, jangan pernah berpikir untuk tidak berbuat kebaikan meski kecil” (勿以恶小而为之，勿以善小而不为).

Sebab, peribahasa Mandarin mengajari kita, “收缘结果” (shōu yuán jié guǒ): kalau mau memetik buah, tanamlah benihnya. (*)

Sumber: