Apresiasi Disway Awards, Meutya Hafid: Kajian Branding Berbasis Data Penting untuk Pelaku Bisnis
Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid mengapresiasi penyelenggaraan Disway Award 2025, ajang penghargaan media yang menilai performa branding berbagai lembaga, perusahaan.--Rafi Adhi Pratama
Metode multistage area random sampling digunakan untuk menilai top of mind awareness setiap kategori merek.
Hanya brand yang memperoleh sedikitnya 70 persen pilihan responden yang berhak menerima penghargaan. Proses ini didahului Focus Group Discussion (FGD) guna memastikan kategori tersusun secara akurat dan relevan dengan dinamika pasar.
Pendekatan ilmiah inilah yang menurut penyelenggara membedakan Disway Awards dari ajang sejenis, sekaligus menjadi dasar kepercayaan publik.
BACA JUGA:Disway Awards 2025 Menuju Selebrasi, Menjaga Reputasi untuk Keberlanjutan
Meutya menambahkan, pemerintah sedang mendorong penguatan produk lokal melalui Hari Belanja Online Nasional (Harbonas) 12-12.
Menurutnya, UMKM harus ditingkatkan kemampuannya agar mampu melakukan branding sekelas perusahaan besar.
"Kita utamakan untuk produk lokal. Bagaimana kita meng-upskill teman-teman UMKM untuk melakukan branding yang kuat. Semoga ini bisa terinspirasi dari giat seperti ini, bisa terpacu dari perusahaan besar," ungkapnya.
Meutya berharap penghargaan seperti Disway Award 2025 tidak hanya menjadi ajang pengakuan, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran bagi UMKM untuk memahami strategi komunikasi, riset, dan pemasaran.
Ia menegaskan bahwa produk lokal sudah memiliki kualitas yang layak bersaing.
"Produk lokal tuh banyak yang bagus. Semakin ke sini semakin banyak yang bisa menghargai produk lokal," harapnya.
Dengan apresiasi ini, Disway Award 2025 dinilai menjadi momentum untuk memperkuat branding nasional, memperluas dampak positif media, serta menginspirasi pelaku usaha skala kecil agar naik kelas melalui komunikasi publik yang profesional.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: