Senyuman Siswa Hilangkan Penat dan Lelah Driver MBG

Senyuman Siswa Hilangkan Penat dan Lelah Driver MBG

Andri Dwi Saputra menyetir truk pengantar MBG pada Senin, 15 Desember 2025. - Tirtha Nirwana Sidik - Harian Disway

Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah siap santap tentu tidak tiba-tiba datang dari langit. Ada proses pengolahan bahan baku, pemorsian, dan pengemasan yang dilakukan di masing-masing dapur sehingga akhirnya bisa sampai ke tangan penerima MBG

Proses yang panjang itu tidak bisa terlepas dari peran driver yang berusaha mengantarkan makanan supaya tepat waktu. Jika sampai terlambat sampai ke sekolah, akan berdampak buruk bagi kualitas makanan. Misalnya, berubah rasa dan bentuk. Mulai dingin hingga tidak layak untuk dimakan.

Profesi sebagai driver MBG memungkinkan mereka untuk bertemu secara langsung dengan penerima MBG, termasuk anak-anak di sekolah. Berbeda dengan para pekerja dapur atau pemasok bahan baku yang cukup berinteraksi dengan peternak, tengkulak, maupun petani.

“Selama menjadi driver MBG, saya merasa lebih banyak suka daripada dukanya. Terutama, waktu kita mengantar makanan. Kita disambut anak-anak dengan raut wajah yang bahagia. Rasanya bangga banget,” ujar Andri Dwi Saputra, driver Dapur MBG Nikmat Barokah Surabaya.


Petugas SPPG Dapur Nikmat Barokah Surabaya menata makanan di truk pengantar MBG. - Tirtha Nirwana Sidik - Harian Disway

Andri hampir tidak pernah merasakan duka selama menjadi driver MBG. Menurutnya, pekerjaan itu menyenangkan. Rasa capek langsung hilang ketika bertemu dengan anak-anak dan membagikan makanan. Apalagi, saat anak-anak memuji makanan MBG tersebut. 

Mungkin hanya ada satu hal yang membuat pria berusia 28 tahun itu merasa sedih, yaitu ketika makanan sedikit terlambat diantarkan karena kendala tertentu. “Kalau mengirimnya agak terlambat, tidak seperti jam biasanya, kasihan anak-anak juga,” tambahnya.

Perjuangan Andri untuk datang tepat waktu cukup berat. Rumahnya di Sedati, Sidoarjo. Supaya sampai tepat waktu di Dapur MBG Nikmat Barokah Surabaya, Andri harus berangkat usai menunaikan salat Subuh naik motor. 

Sebelumnya, Andri bekerja sebagai sopir perusahaan kelapa sawit di Kalimantan Tengah selama tiga tahun. Seluruh keluarganya masih tinggal di sana. Andri bertekad merantau ke Jawa untuk memperbaiki perekonomian keluarga dan akhirnya diterima menjadi driver Dapur MBG Nikmat Barokah Surabaya pada Agustus 2025.

“Waktu itu, saya harus menjalani seleksi yang lebih ketat. Semacam ujian menyetir begitu. Penilaiannya mulai dari pengetahuan tentang peraturan lalu lintas hingga cara berkendara dengan baik,” kata pria kelahiran Klaten tersebut kepada Harian Disway pada 15 Desember 2025, usai mengantar makanan MBG di beberapa sekolah.

Prosesnya di awal bekerja sebagai driver MBG memang tidak mudah karena aturan tersendiri untuk mengirim makanan. Seiring waktu, Andri bisa menyesuaikan diri dengan sistem kerja di Dapur MBG Nikmat Barokah Surabaya.

Selain bekerja sebagai driver pengantar makanan MBG, Andri juga menjadi sopir taksi di Surabaya. Namun, pekerjaan sebagai driver MBG lebih menyenangkan karena tidak ada target penumpang yang harus dicapai.

“Gaji sebagai driver MBG pun aman-aman saja, tidak ada masalah. Besarnya ya sama seperti gaji driver pada umumnya di Surabaya. Saya hanya berharap, anak-anak penerima MBG gizinya bisa terpenuhi dan makin semangat bersekolah,” tutupnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: