4 Jurusan Kuliah yang Paling Sering Menggugurkan Mahasiswa

4 Jurusan Kuliah yang Paling Sering Menggugurkan Mahasiswa

Bukan Karena Malas, Ini Jurusan Kuliah yang Paling Banyak Menggugurkan Mahasiswa-freepik-freepik

HARIAN DISWAY - Menjadi mahasiswa adalah hal yang membanggakan, awalnya. Namun, seiring berjalannya waktu, masa perkuliahan menjadi beban. Apalagi jika terjebak di jurusan yang ternyata sulit dicari "jalan keluar"nya.

Fenomena ini bukan kebetulan. Ada jurusan tertentu yang sejak lama dikenal sebagai jurusan "penyaring" mahasiswa. Bukan karena dosennya killer, tetapi karena beban akademik dan mentalnya berat.

Berikut empat jurusan yang dikenal paling sering membuat mahasiswa menyerah di tengah jalan alias drop out.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Jurusan Kuliah Soshum yang Dibutuhkan di Masa Depan

BACA JUGA:SNBT 2025: Rekomendasi 12 Jurusan Kuliah dengan Peluang Karier Cerah di Masa Depan

1. Jurusan Teknik (Sipil, Mesin, Elektro, dan Informatika)


TEKNIK adalah jurusan yang paling banyak membuat mahasiswanya drop out. -waewkidja-freepik

 

Mahasiswa teknik biasanya punya modal kepercayaan diri. Nilai matematika bagus, fisika kuat. Banyak orang yang panen pujian hanya karena berhasil masuk jurusan teknik. Seolah ada jaminan masa depan yang cerah.

 

Dalam perkuliahan, semua ilmu seperti kalkulus, fisika, praktikum, mulai menyita waktu dan tenaga. Belum lagi laporan yang tidak mengenal kata istirahat. Bisa tidur pun menjadi hal yang patut disyukuri.

 

Banyak mahasiswa teknik jatuh bukan karena bodoh, tapi karena kehilangan ritme. Sekali tertinggal satu mata kuliah, efeknya terasa begitu panjang. IPK turun, mental ikut turun.

 

Siklus tak menguntungkan itu terus berulang hingga di titik tertentu menyerah terasa lebih masuk akal daripada bertahan.

 

BACA JUGA:Catat! Ini 10 Jurusan Kuliah Paling Dibutuhkan di Seleksi CPNS 2024, Informatika Capai 5.154 Posisi

BACA JUGA:5 Rekomendasi Pekerjaan Freelance yang Cocok untuk Ibu Rumah Tangga

 

2. Kedokteran


KEDOKTERAN juga menjadi jurusan yang kebanyakan mahasiswanya diam-diam drop out. -benzoix-freepik

 

Ketika ada anggota keluarga yang diterima menjadi mahasiswa kedokteran, seisi rumah bangga. Namun, ketika jadwal perkuliahan kian padat dan praktikum bertubi-tubi, si mahasiswa kedokteran kewalahan.

 

Perkuliahan seolah tanpa jeda dan ujian datang berlapis. Kesalahan kecil bisa berakibat besar. Takut gagal menjadi momok sebagian besar mahasiswa kedokteran sampai mengakibatkan depresi.

 

Mahasiswa kedokteran tertekan bukan karena tidak mampu belajar, tetapi karena ambisi untuk selalu sempurna. Drop out di kedokteran terjadi pelan-pelan, lewat kelelahan fisik dan mental yang tak tertangani.

 

3. Hukum


JURUSAN HUKUM juga menjadi salah satu jurusan yang kebanyakan mahasiswannya putus di tengah jalan. -wirestock-freepik

 

Banyak yang mengira jurusan hukum seperti hafalan pasal berjalan. Literaturnya tebal, banyak istilah sulit yang harus dipelajari.

 

BACA JUGA:5 Jurusan Kuliah yang Berpotensi Tergantikan AI di Masa Depan

BACA JUGA:5 Rekomendasi Jurusan Kuliah Soshum yang Dibutuhkan di Masa Depan

 

Jurusan hukum sering terlihat aman. Tidak melakukan hal berat seperti praktikum atau menghitung rumus. Namun, memang tantangannya bukan di sana.

 

Banyak mahasiswa hukum yang akhirnya merasa salah langkah dan tersadar ketika sudah terlalu jauh. Banyak mahasiswa mengira ilmu hukum bisa diatasi cukup dengan menghafal pasal.

 

Padahal, pasal hanyalah pintu masuk. Yang diuji adalah cara berpikir. Beban membaca tinggi, terkadang ada beberapa mahasiswa yang tidak kuat dalam hafalan.

 

Bagi mahasiswa yang ingin kepastian cepat, ini melelahkan. Mereka merasa belajar banyak, tapi tidak pernah benar-benar pasti.

 

BACA JUGA:DATE 2K25, Kegiatan Pengenalan Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris UNAIR Berbasis Kekeluargaan

BACA JUGA:Penjurusan SMA Diberlakukan Kembali, tapi Sistem Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Tetap

 

4. Ilmu Murni (Matematika, Fisika, Kimia)


ILMU MURNI seperti matematika, fisika, menjadi jurusan yang bikin banyak mahasiswa drop out. -freepik-freepik

 

Ilmu murni sering disebut induk semua ilmu. Tanpanya, teknologi tidak lahir. Kedokteran tidak berkembang. Rekayasa tidak maju.

 

Banyak mahasiswa gugur diam-diam, bukan karena malas. Bukan pula karena tidak pintar. Melainkan karena realitas ilmu murni jauh lebih berat dari bayangannya.

Mahasiswa dituntut memahami mengapa sesuatu bekerja, bukan hanya bagaimana cara memakainya. Proses ini panjang dan melelahkan. Bagi mahasiswa yang berharap kuliah cepat terasa berguna, jurusan ini terasa seperti lorong tanpa ujung.

Drop out bukan kegagalan hidup. Ini sering menjadi tanda seseorang berani berhenti sebelum benar-benar hancur.

BACA JUGA:4 Langkah Strategis untuk Memaksimalkan Masa Perkuliahan

BACA JUGA:Cara Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Padatnya Tugas Kuliah

Yang perlu dibenahi bukan hanya mahasiswa, tetapi juga sistem pendidikan, transparansi beban jurusan, layanan konseling, dan keberanian kampus mengakui bahwa tidak semua orang cocok di semua jurusan.

Kuliah bukan soal siapa yang paling kuat terlihat. Tapi siapa yang paling jujur mengenali dirinya. Ada yang bertahan sampai wisuda. Ada yang memilih jalan lain. (*)

*) Peserta Magang Kemnaker RI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: oecd