Pameran Urban Echoes di Kokoon Hotel Surabaya Hidupkan Jejak Kota Lama Lewat Sketsa
Pameran Urban Echoes di Kokoon Hotel Surabaya menampilkan sketsa Surabaya tempo dulu karya Stefanus Nurhadi-Tira Mada-Harian Disway-
Sebagai pencil drawer, Stefanus dikenal konsisten mengangkat tema Surabaya Tempo Doeloe. Jalan-jalan tua, sudut kota yang perlahan tergerus zaman. Hingga bangunan bersejarah menjadi objek setia dalam setiap karyanya.
Gaya visualnya sederhana. Tetapi justru memberi ruang bagi imajinasi pengamat untuk mengisi cerita di balik setiap sketsa. Karya-karya Stefanus tak hanya berhenti di Surabaya. Sketsanya telah dinikmati hingga mancanegara.
Namun baginya, pengakuan bukanlah tujuan utama. Ia lebih senang jika karyanya dapat menjadi pengingat. Bahwa Surabaya memiliki sejarah yang layak dirawat, bukan dilupakan.
Pameran Urban Echoes juga memperlihatkan bagaimana ruang hotel bisa berfungsi lebih dari sekadar tempat menginap.
BACA JUGA:3 Menu di Kokoon Hotel Surabaya Ini Bikin Tamu Serasa Keliling Nusantara
BACA JUGA:Pemenang Surabaya Tourism Award 2024 (1): Kokoon Hotel Surabaya Punya Jejak Heritage di Tiap Sudut
Assistant Marcomm Manager Kokoon Hotel Surabaya Tegar Kanugran menyebut pameran itu sebagai bagian dari komitmen hotel dalam menghadirkan pengalaman berbeda bagi para tamu.
Kokoon ingin menjadi ruang apresiasi seni. Sekaligus rumah bagi cerita-cerita lama Surabaya yang masih relevan hingga hari ini.
Terbuka untuk umum dan tanpa tiket masuk, pameran itu menjadi ruang perjumpaan antara seniman, sejarah, dan publik.
Pengunjung dapat merasakan ulang denyut kota lama. Beberapa karya tersedia untuk dibeli. Memberi kesempatan membawa pulang sepotong Surabaya tempo dulu.
BACA JUGA:Pameran Sketsa Nusantara di Surabaya, Inspirasi Seniman Muda dari Sketsa Kota Lama
Di tangan Stefanus, Surabaya, selain sebagai kota besar dengan lalu lintas padat dan gedung-gedung modern, kota itu adalah rangkaian kenangan, jejak langkah, dan cerita yang pantas disimpan.
Lewat Urban Echoes, Stefanus mengajak kita berhenti sejenak, menoleh ke belakang, dan kembali jatuh cinta pada Surabaya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: