Rangkaian Folkation 4.0 Unesa: Desain Ulang Penanda KBS Jadi Lebih Eye Catching

Rangkaian Folkation 4.0 Unesa: Desain Ulang Penanda KBS Jadi Lebih Eye Catching

Beberapa booth pameran Folkation 4.0 pada 22-23 Desember 2025 di Creative room, Royal Plaza.-Sindhy Nurhaliza-Harian Disway

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menggelar pameran desain grafis Folkation 4.0. Ajang tahunan tersebut adalah wadah kreativitas mahasiswa semester 3. 

Mengusung tema Urban Pulse, ekshibisi berlangsung di Creative Room, Royal Plaza. Pameran dihelat pada 22-23 Desember 2025. 

Musthafa Achmad Mauladan, ketua divisi acara Folkation 4.0, menjelaskan bahwa fokus pameran desain kali ini adalah ruang publik. Mulai dari destinasi wisata, taman, mal, masjid, dan ruang-ruang kreatif di Kota Pahlawan.

"Desainer grafis punya kemampuan untuk memperbarui ruang publik yang kurang menarik dan terbengkalai menjadi ramai pengunjung," katanya kepada Harian Disway saat dijumpai Senin, 23 Desember 2025.

BACA JUGA:Mahasiswa UNESA Rebranding Produk dan Public Space Berbasis Teknologi Digital di Folkation 4.0

BACA JUGA:Prodi Desain Grafis UNESA Gelar Pameran Folkation 4.0, Ajak Mahasiswa Terjun Langsung ke Industri


PENGUNJUNG melihat kreasi yang disuguhkan salah satu booth pameran Folkation 4.0 pada Senin, 22 Desember 2025. -Sindhy Nurhaliza-Harian Disway

Musthafa mengatakan bahwa kontribusi itu menjadi upaya kolektif mahasiswa desainer grafis Unesa yang suatu hari nanti akan menjadi desainer untuk mempercantik kotanya.

Total, ada 33 ruang publik Surabaya yang mereka desain ulang tampilannya, lalu dipamerkan di Folkation 4.0. Ruang publik yang ditampilkan, di antaranya adalah Wisata Perahu Kalimas, Sunan Ampel, dan Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Setiap kelompok mahasiswa me-rebranding satu lokasi. Yang mereka dandani adalah tampilan luarnya. Mereka menyajikan graphic standard manual (GSM), logo, petunjuk arah, merchandise, dan feeds Instagram. 

Rebranding KBS menjadi salah satu yang paling menarik. Apalagi, yang ditonjolkan adalah keberhasilan konservasinya.

BACA JUGA:International Cultural Festival 2024 di UNESA: Merayakan Keberagaman Budaya Dunia

BACA JUGA:Rembugan Buku Ludruk UNESA, Lestarikan Budaya Jawa lewat Karya Sindhunata

Konsep rebranding KBS adalah konservasi hewan yang paling sukses di kebun binatang kebanggaan masyarakat Surabaya itu. Titik beratnya ada pada empat hewan. Yakni, anoa, komodo, gajah Sumatera, dan jalak Bali.

Titik berat branding ulang KBS ada pada desain logo, penanda arah, nama tempat, dan merchandise. Karena pengunjung KBS tidak hanya dari dalam negeri, tim mempertimbangkan juga penamaan dalam Bahasa Inggris. 

"Yang paling dibanggain dari KBS itu keberhasilan konservasinya. Jadi, kita bikin logo, sign system, dan merchandise dengan tema empat hewan yang berhasil konservasinya itu," terang Juniar Rangga Afreza.

Tim Unesa juga menyurvei langsung wisatawan luar negeri yang datang ke KBS. Rata-rata, mereka mengaku cukup kesulitan membaca papan penanda berbahasa Indonesia. Khususnya, mereka yang datang secara mandiri, tanpa pemandu wisata.

BACA JUGA:Dies Natalis ke-61 Unesa, Tingkatkan Kerja Sama Internasional

BACA JUGA: KPPTI 2025 di Unesa: Kampus Jadi Jantung Ekonomi, Bukan Menara Gading Lagi


BOOTH rebranding Kebun Binatang Surabaya kreasi mahasiswa semester 3 Unesa dalam Folkation 4.0. -Sindhy Nurhaliza-Harian Disway

“Tidak hanya permasalahan pengunjung dari luar negeri saja, kami juga mempertimbangkan kompetitor. Ini semua demi KBS mendunia. Jadi kami membuat slogan berbahasa Inggris,” ujar Juniar yang juga ketua pelaksana Folkation 4.0. 

Yang juga menarik dari kelompok Juniar dalam proses kreatif menuju ekshibisi adalah  pemilihan logo. Kelompok tersebut menyortir manual 50 logo.

Setelah itu, logo yang terpilih, dilempar ke publik untuk dilakukan pemilihan lagi. "Logo yang paling banyak dipilih itulah yang kami pakai sebagai logo," terangnya. 

Aktivitas yang memancing interaksi dengan publik tidak hanya disajikan kelompok Juniar. Dalam pameran, panitia juga menghadirkan banyak permainan interaktif agar pengunjung pameran tidak bosan.

BACA JUGA:Waduk Unesa Disulap Jadi Penangkal Banjir dan Destinasi Wisata

BACA JUGA:Unesa Inklusif! Tumbuhkan Literasi Edupreneur Siswa Tunarungu di Gresik Lewat Damar Kurung

Ada mini games dan workshop bagi desainer pemula. Pada pameran hari pertama, mereka mengajak pengunjung berpartisipasi dalam Creative Workshop bertema Branding Sprint.

Pada hari kedua, panitia menggelar lokakarya dengan materi yang lebih serius. Yakni, Workshop UI/UX bersama Rifky Zaidan, dengan topik From Static Design to Living.

Sharing Session bersama Juniar pada hari kedua juga menuai perhatian banyak peserta. Siang itu, ia berbagi pengalaman dan wawasan dengan tajuk The Unseen Strategy of Design. (*)

*) Peserta Magang Kemnaker RI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: