Aktor Teater Api Indonesia (TAI) mementaskan Toean Markoen di Gedung Cak Durasim, Komplek Taman Budaya, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (8/10/2022). Pementasan teater yang disutradarai Luhur Kayungga, Lakon ini merupakan adaptasi dari naskah drama Mesin Hamlet karya Heiner Muller.
Melalui lakon ini, TAI menyampaikan tentang industri sebagai buah pikiran dari kaum kapitalis yang sebenarnya cuma siklus atau lingkaran setan yang pada akhirnya menghancurkan lingkungan dan menjadi tragedi kemanusiaan.
Industri yang dibangun para kapitalis menculik satu peradaban dan generasinya. Mereka membabad hutan, mencaplok sawah-sawah, mengeruk isi alam, lalu mencuci otak dan memperbudak orang-orang menjadi alat produksi.
Dalam pentas Toean Markoen ini, berkisah sejak mula industri hanya menjadi rentetan problem. Mulai dari masalah perbudakan, hingga penggusuran tenaga manusia diganti mesin.
Konsekuensi logis dari hadirnya industri adalah polusi dan pencemaran. Semua menggenangi lingkungan dan meracuni kehidupan banyak orang. Hutan, sawah, sumber air, tanah telah mengalami kehancuran karena limbah dan polusi.
Hutan telah dibabat, sawah telah habis, air mengering, tanah telah keropos dan berlubang karena industri. Alam hanya menyisakan 1 pohon untuk kehidupan banyak mahluk. Sebuah ironi besar dan keprihatinan untuk keberlangsungan kehidupan.