GRAFIK penjualan rumah di Jatim naik 15 persen dari tahun lalu yang penjualannya berada di angka 37.496 unit dengan nilai Rp 21 triliun. Dari angka itu, 66 persen adalah rumah komersial, 24 persen rumah subsidi dan sisanya pergudangan.
“Tahun ini sekitar 43 ribu unit rumah sudah terjual. Perkembangan bisnis properti di Jatim dari tahun ke tahun menunjukkan tren yang bagus,” kata Ketua DPD REI Jatim M. Ilyas kepada Harian Disway, Senin 23 Desember 2024.
Relaksasi kebijakan pemerintah di sektor pajak , beberapa bank yang mengeluarkan kebijakan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) yang lebih rendah menyumbang kenaikan penjualan tersebut.
“Pemerintah memberikan insentif PPN dan DTP di sektor properti. Sehingga, harga jual rumah lebih terjangkau,” katanya.
Saat ini, pengembangan properti ditargetkan di beberapa daerah. Seperti Sidoarjo dan Gresik sebagai kota penyangga Surabaya. Serta Kota Malang yang secara infrastruktur sudah memiliki jalan tol. Sehingga, memudahkan akses menuju ke sana.
Tampak Kawasan huni di Amesta Living Type Merra yang dilengkapi Jogging track sebagai sarana olah raga penghuninya.
Foto : Boy Slamet- Harian Disway
Di beberapa daerah di Jatim, seperti Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Kota Malang dan Kota Batu, rumah komersial di kisaran harga Rp 300-700 juta mendominasi penjualan. Sementara daerah lainnya didominasi oleh rumah subsidi.
“Memang, beberapa bulan terakhir terjadi penurunan penjualan. Itu lantaran isu kebijakan rumah gratis. “Karena isu itu, masyarakat jadi memutuskan untuk menunda pembelian rumah,” ungkap Ilyas.
Melihat pasar properti saat ini dan kebijakan pemerintah RI di tahun depan, DPD REI Jatim menargetkan ada kenaikan 10-15 persen penjualan properti tahun ini. Walau ada hambatan di kenaikan PPN 12 persen yang menurutnya akan berdampak pada ekonomi secara makro.
Harga bahan bangunan tertentu pasti akan mengalami kenaikan. Akibatnya, biaya produksi jadi meningkat. “Sehingga, meski ada insentif PPN dan DTP untuk properti, rasanya dalam situasi ekonomi saat ini akan menjadi tantangan yang berat buat para pengembang,” terangnya.
Foto : Boy Slamet- Harian Disway
Selain membangun Kawasan untuk hunian , Intiland melalui Amesta Living juga membangun Ruko yang tentunya untuk perniagaan. Ini akan memudahkan penghuni melengkapi kebutuhan tertentu. Perumahan di Kawasan Surabaya Timur ini banyak diminati konsumen karena jalur depan peruman tersebut bakal menjadi Ring Road. Tampak pekerja beraktivitas di Amesta Living Type Loka.
Foto : Boy Slamet- Harian Disway