SHANGHAI, DISWAY - TIDAK ada yang membendung cinta Matthew Mitchener dan Janelle Nuyts. Mereka nekat, melangsungkan pernikahan di tempat parkir mobil kompleks perumahan mereka di Shanghai. Upacara itu ditunjang dengan sambungan Zoom dari Amerika Serikat.
Upacara pada Jumat (6/5) itu tetap meriah dengan pemutaran lagu Bridal Chorus melalui speaker . Ada segelintir teman dekat yang datang dengan menjaga jarak. Mereka bergaun putih bersih dan masker bedah berwarna biru. Nuyts melangkah di tengah-tengah undangan diiringi seorang dengan pakaian hazmat komplet yang menyemprotkan disinfektan pada tanah di sekitarnya. Sejatinya, Shanghai sedang dalam lockdown ketat. Pusat bisnis berpenduduk 25 juta orang itu diawasi dengan sangat ketat untuk menerapkan kebijakan nol-Covid ala Beijing. Tetapi, beberapa pekan terakhir, aturan mulai dilonggarkan. Sebagian penduduk boleh keluar dari dalam rumah, tetapi wilayah mobilitasnya tetap dibatasi. Tidak boleh keluar area perumahan. Dikutip Agence France-Presse , Mitchener mengaku ragu dengan pernikahan saat lockdown tersebut. Tetapi, ia memang harus melaksanakannya. Maka, ia pun trenyuh saat melihat perut sang istri menonjol—karena hamil lima bulan—pada gaun pengantin yang putih tersebut. ’’Ini seperti mustahil,’’ seru pria Australia itu dengan berseri-seri. Saat para undangan melemparkan beras dan bersorak. Sebuah tradisi demi keberuntungan. Sejatinya, pasangan itu dinikahkan secara online oleh seseorang di Amerika Serikat. Saksinya adalah teman dan keluarga. Setelah pengucapan janji itulah mereka menuju tempat parkir mobil untuk perayaan kecil. Tempat pesta itu pun baru diputuskan sehari sebelumnya. Itu pun berdasar saran para tetangga. ’’Semuanya mengalir seperti bola salju. Tiba-tiba, ada gaun pengantin dari teman, ada kue pengantin, serta buket bunga,’’ ucap Nuyts, perempuan 33 tahun tersebut. (Esther Larosa)