Cheng Yu Pilihan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama: Li Ming Zhe, Xing Zhi Ji Ye

Selasa 17-05-2022,10:46 WIB
Reporter : Novi Basuki & Annie Wong
Editor : Tomy C. Gutomo

BASUKI Tjahaja Purnama alias 钟万学 (Zhong Wanxue) atau dikenal dengan Ahok masih ingat betul apa yang dipesankan ayahnya. "Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar," tulis mantan gubernur Jakarta yang kini akrab disapa BTP ini.

BTP bercerita, seminggu sebelum bapaknya meninggal, ia sempat bercengkerama. "Dokter vonis papa enggak lama lagi. Waktu itu saya tanya apa papa enggak khawatir kehidupan anak-anaknya ke depan karena tidak tinggalkan harta uang?"

"Papa saya bilang, jika ada nama baik, enggak mungkin enggak dapat nafkah menghidupi keluarga," kenang BTP.

Budaya Tionghoa memang sangat menjunjung tinggi nama baik. Filsuf agung Konfusius pernah berujar, "君子疾没世而名不称焉 –jūn zǐ jí mò shì ér míng bù chēng yān" (orang yang baik budinya akan khawatir namanya tidak dikenang baik setelah meninggal). 

Karena itu, Sima Qian 司马迁, bapak sejarah Tiongkok yang hidup pada masa dinasti Han, menegaskan, "立名者,行之极也 –lì míng zhě, xíng zhī jí yě" (membangun nama baik adalah sebaik-baiknya akhlak).

Bagi pejabat publik seperti BTP apalagi. Sebab, nama baik menjadi tolok ukur paling mudah yang bisa dipakai masyarakat untuk menilai baik/buruk akhlak seseorang. 

Maka tak heran bila Konfusius dalam kitab Zhongyong (中庸) mengetengahkan, "大德必得其位,必得其禄,必得其名,必得其寿 –dà dé bì dé qí wèi, bì dé qí lù, bì dé qí míng, bì dé qí shòu." Yang artinya: Orang yang berakhlak karimah pasti akan mendapatkan jabatannya, pasti akan mendapatkan gajinya, pasti akan mendapatkan nama baiknya, pasti akan panjang umurnya.

Apakah BTP sudah mendapatkan semuanya? Anda sudah tahu jawabannya. (*)

 

 

Kategori :